Mohon tunggu...
Teddy Triyadi Nugroho
Teddy Triyadi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - LP3ES/ Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

Cogito Aliquid// Menulislah Dengan Rendah Hati Tausosiologi.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melihat Corona dalam Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia

4 Maret 2020   15:53 Diperbarui: 4 Maret 2020   15:48 4582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perubahan sosial masyarakat (Nasional Kompas)

Corona lagi lagi menjadi pembahasan menarik di hampir semua media di Indonesia maupun di Dunia. Saat ini masyarakat dibuat gempar dengan datangnya virus Covid-19 yang berasal dari Wuhan, China.

Berdasarkan data Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE  pada 3 Maret 2020, tercatat kasus wabah virus corona mencapai 89.254 kasus dan yang dinyatakan meninggal sekitar 3.048 kasus, serta 45.393 kasus yang dapat sembuh yang tersebar diberbagai dunia. Hal ini menimbulkan ketakutan sosial dan masalah-masalah sosial yang terus tumbuh seiring dengan kurangnya sosialisasi pemerintah dalam menjelaskan tentang wabah virus ini, yang  malah membuat masyarakat semakin resah terhadap virus tersebut.

Reaksi masyarakat menjadi berlebihan ketika struktur dalam masyarakat mengalami ketakutan sosial yang menyebar dihampir seluruh kota kota besar di Indonesia, Sebagaimana merespon hasil positif dua warga depok yang terkena virus corona. 

Dalam hal ini pola masyarakat dalam berinteraksi antara indvidu lain mengalami perubahan kendati adanya rangsangan atau stimulus yang merespon adanya wabah virus corona yang mulai memasuki Indonesia. Praktik sosial dalam masyarakat mulai dibatasi dengan adanya himbauan-himbauan mengenai corona, misalnya masyarakat mulai membatasi dengan menghindari berinteraksi pada ruang sosial tertentu, mengurangi menaiki transportasi massa, ataupun mulai membatasi diri dengan orang-orang terdekat disekitarnya.

Selain itu ketika Presiden Jokowi mengumumkan adanya Virus corona yang masuk di indonesia, Warga disekitaran ibu kota jakarta dan sekitarnya langsung menyerbu toko swalayan untuk memborong makan makanan ataupun sembako, bahkan masker dan pencuci tangan untuk dibawa pulang.  Tentunya dengan adanya hal tersebut menimbulkan kekhawatiran sosial yang juga menyebabkan disfungsi sosial dalam masyarakat.

Pada Akhirnya masyarakat mulai takut untuk berinteraksi dengan dunia luar, dan lebih memilih untuk menetap didalam ruangan sambil memainkan gadget miliknya sehingga menghambat masyarakat untuk memainkan peran sosialnya dalam masyarakat.  

Namun sayangnya sosialisasi untuk menetralisir rasa ketakutan dan kecemasan masyarakat kurang dilakukan oleh media dan pemerintah. Sehingga masyarakat justru semakin takut dan muncullah oknum-oknum yang memanfaatkan momen tersebut untuk mendapatkan keuntungan, yakni dengan menimbun segala kebutuhan masyarakat, misalnya masker ataupun yang lainnya. Oleh karenanya intervensi sosial dari pemerintah diperlukan utuk merubah kondisi saat ini , pelayanan sosial yang baik dan pengawasan sosial sangat dibutuhkan untuk menetralisisir ketakutan dan kecemasan masyarakat agar fungsi sosial dalam masyarakat dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Perlu digaris bawahi bahwa masyarakat merupakan kesatuan yang memiliki sifat dapat berubah seriring dengan banyaknya stimulus yang datang, Stimulus yang bersifat positif diharapkan mampu untuk merubah kebiasaan masyarakat bahkan hingga virus corona ini hilang dari peradaban. 

Dengan begitu perubahan masyarakat di Indonesia semakin berkembang kearah yang lebih baik-dengan meminjam perspektif Giddens tentang Teori Strukturasi. Menurut Giddens struktur itu sebagai "rules and resources" yakni tata aturan dan sumber daya, yang selalu diproduksi dan direporuksi, serta memiliki hubungan dualitas dengan agensi, serta melahirkan berbagai praktik sosial sebagaimana tindakan sosial-hubungan dualitas ini memiliki arti tindakan yang dilakukan secara berulang dan terpola dalam lintas ruang dan waktu. Oleh karenanya menurut Giddens Struktur tidak hanya bersifat mengekang tetapi dapat bersifat memberdayakan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun