Mohon tunggu...
Teddy Yosep Nainggolan
Teddy Yosep Nainggolan Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar, Analis, Eksekutor

Suka Menggambar, Menulis, Menganalisis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Suara Jangkrik

28 Oktober 2020   06:00 Diperbarui: 28 Oktober 2020   06:19 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Embun Pagi #2

Suara Jangkrik
Oleh: Teddy Yosep Nainggolan
Rabu, 28 Oktober 2020
 
Semangat pagi.

Bagaimana sikap kita ketika bangun di pagi hari? Mungkin hal pertama yang kita pegang adalah gadget. Maklum, kita sekarang berada di era medsos. Sedikit-sedikit medsos. SMS dan BBM yang dulu sangat terkenal, sekarang sudah ditinggalkan alias ketinggalan jaman. Menyampaikan pesan melalui aplikasi chatting yang jauh lebih praktis, menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini. 

Berbicara pun satu sama lain sekarang enggan. Tidak praktis. Tidak efisien. Hal-hal darurat saja baru angkat telepon. Kehidupan saat ini menjadi sangat pragmatis.

Dunia dalam genggaman gadget kita, benar-benar terjadi. Beli pulsa, bayar air, bayar listrik, beli token, belanja online, transfer uang ke kampung, dan macam-macam, dilakukan melalui benda tipis 10 inchi ini. Semua menjadi lebih gampang, sederhana dan simpel. Sekali tekan, selesai.

Itulah dunia super modern kita. Dunia yang membuat kita tidak lagi memikirkan matahari dan bulan. Dunia yang mengantarkan kita tidak lagi menyimak bunyi rintikan air hujan. Dunia yang membawa kita tidak bisa lagi mendengarkan suara burung dan jangkrik. Jangan-jangan kita tidak tahu apakah masih ada jangkrik atau tidak di sekitar rumah kita.

Semut-semut yang berjalan antri, rapi dan beriringanpun, tak terlalu menarik perhatian kita. Padahal, dari semut kita bisa belajar banyak hal tentang ethos kerja. Sikap antri, kerja sama, visi mencapai tujuan, dll. 

Belum lagi kita lihat rumput dan tumbuh-tumbuhan di sekitar kita. Walau tampak seperti tak berguna, kan kita belum pernah menelitinya. Atau setidaknya, membaca penelitian tentang rumput dan bunga tersebut. Apa namanya. Apa jenisnya. Berapa lama hidupnya. Di musim apa dia tumbuh. Dan yang terpenting, apa manfaatnya.

Wow, dunia kita ini penuh keajaiban. Ada bintang di angkasa, ada panas bumi yang tak terkira di lapisan bumi paling bawah. Sebuah dunia yang tak terhingga luas, dalam, panjang dan lebarnya. Meminjam istilah kawan yang paham ilmu fisika dan kimia, itu adalah hukum kekekalan massa. Massa/materi di dunia ini tidak akan lenyap, selamanya. Dia hanya berubah wujud saja. Termasuk sampah elektronik yang kita delete dari komputer kita, tersimpan selamanya. Keren sekali..

Kembali, saya mengajak kita untuk melihat dunia di sekeliling kita. Sediakan waktu untuk sesekali memperhatikan tingkah laku cicak dan kadal yang berjalan dan melompat di dinding dan halaman rumah kita. Lihat munculnya daun-daun dan tunas-tunas baru dari tanaman di pekarangan rumah kita yang mungkin tidak pernah kita tanam dan siram.

Pelan-pelan, resapi dan renungkanlah kehidupan ini. Alam semesta ini. Dunia kita ini.

Sudahkah kita menganggap penting suara jangkrik?

(tyn)

Tunggu seri embun pagi #3, besok hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun