Mohon tunggu...
Tubagus Al Amin
Tubagus Al Amin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hidup dalam kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Latihan Menembak : One Shot-One Kill

12 November 2014   21:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:57 4957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu yang lalu, aku sempat ngintip sekalian nimbrung latihan menembak yang dilakukan komunitas menembak dan security BI latihan bersama di Lembaga Pendidikan Kepolisisan Lido-Bogor. Program latihan ini rutin dilakukan, minimal 2 kali dalam setahun. Tempat latihannya selalu berpindah, nggak hanya ditempat ini. Pernah di Detasemen Pelopor Brimob Kedung Halang, Lapangan Tembak Senayan dan Markas Brimob Kelapa Dua.

Menurut informasi, petugas pengamanan BI dalam tugas sehari-harinya dilengkapi dengan senjata api maka latihan menembak mesti rutin dilakukan, kalau tidak ketrampilannya akan luntur. Pemahaman, kemahiran, keterampilan yang satu ini amatlah penting. Sebab dalam menggunakan senjata harus dengan konsentrasi yang tinggi, tidak emosional dan fokus. Latihan rutin wajib dijalankan, karena dalam tugas berada ditengah orang awam yang keselamatannya sangat diutamakan.

14157780311449499446
14157780311449499446


Begitu juga dengan komunitas menembaknya, mereka kerap ikut gabung latihan bersama. Untuk menghemat biaya sewa lapangan dan menghindari antrean peminat latihan menembak yang membludak saat ini.

Dalam istilah latihan menembak digunakan istilah “TABIAT”, yaitu tahan nafas, bidik dan tembak. Gerakan nafas saat kita melakukan penembakan harus terkontrol, caranya rutin melakukan latihan pernafasan, sehingga perkenaannya tepat sasaran. Menarik picunya pun harus ditekan lembut bukan dihentak, agar arah laras lurus kedepan bukan kebawah. Setenang apapun nafas kita, seakurat apapun bidikan kita kalau kita kasar dalam menarik picu senjata, pasti menghasilkan sasaran tembak yang kurang sempurna.

14157786111412997787
14157786111412997787


Latihan diikuti komunitas menembak BI, anggota security juga unsur pimpinan dilibatkan. Kelihatan bahwa ini bukan latihan pemula karena hampir seluruh pesertanya sudah mahir menembak. Latihan ini hanya sebagai refreshing dan upgrading menggunakan senjata api. Senjata yang digunakan adalah revolver kaliber 38. Sedangkan senjata api inventaris yang dipergunakan hanya beberapa pucuk, yaitu revolver kaliber 32. Tidak hanya sekedar dipergunakan menembak terhadap senjata inventaris juga dilakukan zeroing. Yaitu setting terhadap perkenaan senjata, agar perkenaannya fokus dan tepat sasaran

Sebelum latihan dimulai, peserta melakukan doa bersama memohon keselamatan karena dalam latihan ini resikonya sangat besar. Instruktur dari Brimob tak henti-hentinya mengingatkan kehati-hatian peserta akan keselamatan dalam menggunakan senjat api. Aman kiri… aman kanan…. demikian instruksinya.

141577869649942579
141577869649942579


Pada latihan itu dilakukan dua jenis cara menembak yaitu tembak target dan tembak reaksi. Tembak target adalah melakukan penembakan dengan mengarahkan senjata kesasaran menggunakan posisi berdiri ditempat, menghadap kedepan menggunakan dua tangan dan satu tangan, dengan jarak sasaran 15 dan 25 meter. Sedangkan tembak reaksi adalah melakukan penembakan dengan posisi petembak bergerak bahkan sambil berlari. Dalam menembak reaksi ini diperlukan fisik yang benar-benar prima, terutama dalam mengatur ritme pernafanan. Jika membidik jantung ya kena jantung , bukan kena kaki. Oleh karenanya gerakan nafas sangat mempengaruhi hasil perkenaan.

Untuk menjadi petembak yang baik, selain latihan rutin diperlukan juga olah raga rasa dalam pengendalian emosi guna meningkatkan konsentrasi dan teknik tembakan, sehingga mengasilkan hasil terbaik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun