Pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia, khususnya di Indonesia memporak porandakan betbagai bidang, baik ekonomi dan pendidikan.
Bidang pendidikan yang juga terdampak sangat besar sekali, mengubah berbagai kebiasaan baru dalam proses belajar dan pembelajaran.
Mau tidak mau dan suka tidak suka, kita harus mampu beradaptasi dengan kebiasaan baru tersebut. Penggunaan teknologi merupkaan salah satu cara mengatasi pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Pandemi yang telah berjalan hampir 2 tahun ini, sangat menganggu keberhasilan bagi hasil belajar dan kehidupan anak-anak.
Penggunaan teknologi yang menggunakan berbagai platform untuk PJJ belum sepenuhnya efektif, sehingga anak-anak hampir pasti akan kehilangan pembelajaran (Learning Loss).
Learning loss yang dialami hampir seluruh pebelajar (siswa), juga berdampak pada pengajar (guru). Gurupun hampir kehilangan cara untuk membelajarakan siswanya.
Data dari The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) survei dilakukan pada awal pertengahan Mei menunjukkan bahwa kemajuan pembelajaran siswa mengalami yang kuat selama krisis, terumata di sekolah-sekolah di daerah penghasilan rendah.
Dari berbagai permasalahan learning loss tersebut, penulis memiliki tips-tips untuk mengatasi masalah tersebutm dengan:
1. Adakan pertemuan dengan orang tua siswa untuk memberi penjelasan tentang rencana membuka kembali sekolah.
Mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa, merupakan langkah awal memberi pemahaman kepada orang tua siswa tentang rencana membuka kembali sekolah yang lama ditutup, pembelajaran yang hanya dilakukan jarak jauh, tentu perlu adanya pembiasaan baru lagi. Untuk membuka kembali sekolah perlu adanya koordinasi yang matang dengan oran tua siswa tetpa menjalanakan protokol kesehatan.
2. Lakukan tes awal pembelajaran pada siswa saat masuk sekolah kembali.