BERAWAL mencintai seni pedalangan, S Wahyudi nggak dapat memenuhi keinginannya, meya njadi Dalang, karena tugasnya di Jakarta, istrinya Endarini tinggal di kampung. Keduanya sepakat kalau nanti anaknya lahir laki-laki, diberi nama Erlangga Betran Phasandaru. Anaknya dipacu agar senang wayang ulit.
Ketika menginjak kelas II SDN Playen I, Betran masuk sekolah di Sanggar Pengalasan Wiladeg dengan guru pengajarnya Slamet Haryadi SPd, dari tahun ke tahun Betran semakin gigih berlatih, dan ternyata itumembuahkan hasil yang menggembiakan. begitu praktek mendalang banyak orang berdecak kagum.
Suatu ketika di Jakarta 2010 diadakan Kolaborasi Pemecahan rekor Muri, dan kolaborasi 6 dalang se Jawa-Bali, sekaligus Betran menjadi bintang iklan Kopi Kapal Api.Mengikuti Gelar Pelajar Nasional yang dipusatkan di Purworeja 2013. Untuk memperdalam jam terbang Betran S Wahyudi nekat membangun Sanggar yang diberi nama B45iyo (Basiyo), Balai Anak Seni Yogyakarta, Sanggar berbentuk Joglo menghabiskan dana Rp 500 juta dibantu oleh adiknya Mayor Inf Andar Subekti. Sanggar B45iyo dibuka untuk umum, siapa saja yang bertujuan melestarikan budaya, bisa menggunakan Sanggar. Menurut Yudi panggilan akrap sehari-hari, sudah ada 3 paguyuban seni yang mau gabung, Paguyuban seni Ngasemrejo, Gading dan Paguyuban Brontolaras Logandeng. Bahkan Paguyuban Brontolaras sudah siap membantu Wiyogo untuk pentas 7 Dalang Cilik, menandai peresmian Sanggar B45iyo Sabtu (2/8).***
[caption id="attachment_317603" align="aligncenter" width="300" caption="Wahyudi dan Betran, sehabis pentas"][/caption]
Peresmian Sanggar B45iyo oleh Saryanto ST Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunungkidul, mewakili Bupati Gunungkidul Hj Badingah S Sos yang mendadak ada acara, sedianya Bupati akan hadir. Dalam sambutan tertulisnya Bupati merasa menyesal tidak dapat hadir, Bupati menyatakan salut atas dibangunnya Sanggar B45iyo di Ngawu Playen, semoga Sanggar B45iyo berkembang melestarikan seni Pedalangan, seni karawitan dan seni Tari. Bupati akan berusaha untuk mengusahakan dana untuk kemajuan Sanggar.
Heri Nugroho ketua Pepadi Gunungkidul dalam acara tersebut, menyerahkan wayang Gatutkoco, kepada Erlangga Betran Phasandaru sebagai tanda dimulainya pentas 7 Dalang Kecil. Heri Nugroho mengucapkan terima kasih kepada S Wahyudi S Sos, yang telah membangun Sanggar untuk membina generasi penerus Dalang yang ada di Gunungkidul.***
[caption id="attachment_317604" align="alignleft" width="300" caption="Heri menyerahkan wayang Gatutkoco"]
Sementara Wakil Ketua Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) Edi Sukirman, menyatakan gembira dengan dibangunnya Sanggar B45iyo di Ngawu Playen. 90 ribu anggota IKG mendukung kegiatan ini."Saya akan berusaha membantu dana untuk Sanggar B45iyo." kata Edi. yang mendapat tepukan tangan penonton.
Dukungan juga disampaikan Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Drs Ngadiran. Hadir dalam acara ini pengurus IKG yang lain Subani SH.MH,Gampang Harjono Dewan Pengawas IKG, Hakim Pengadilan Pajak Jakarta Djangkung Sudjarwadi.
Pentas Dalang Cilik penampilan pertama, Anaksi Kinar Maherswara, siswa kelas II SDN Karangmojo II, Abimanyu Mahendra siswa kelas VI SDN Karangmojo II (adik-kakak) putra Agus Darmanto, Arifatur Iksan Bayu siswa kelas II SDN Ponjong III,putra Arif Priyono. Ketiga Dalang Cilik menampilkan Fragmen Ontran-ontran Dwarawati.
Penampilan IIdengan Dalang Kecil, Ikhzan Kurniawan kelas VI SDN Grogol Karangmojo putra Mujiyono. Gymna Cahya Nugraha Kelas V SDM Al Mujahidin Wonosari, putra Teguh Baleharjo, Gymna termasuk berprestasi juara II festival Dalang Cilik se Gunungkidul 2013. Juara Kategori Sanggit Festival Dalang Cilik se Solo 2013. Juara I Pidato Festival Anak Soleh Indonesia (FASI) dengan peraga wayang tingkat Nasional. Fahri Sodiq kelas IV MI YAPPI Rejosari, juara harapan I Fes Dalang Cilik se Gk 2013 putra Ashari. Ketiga Dalang cilik menampilkan Lakon Dursolo Gugur.
