Akademisi Universitas Ibnu Chaldun ini memaparkan kisah sukses NasDem. Nasdem didirikan pada 2011 dan mulai ikut Pemilu 2014. Dalam debutnya, Nasdem berhasil mendapatkan 8,42 juta suara atau 6,74 persen dari total suara sah nasional. NasDem menempatkan 35 anggotanya di DPR, sekitar 6,25 persen dari total 575 anggota DPR.
Sebagaimana dikutip dari media, pada Pemilu 2019 NasdDem sukses meraih 12,66 juta suara atau 9,05 persen dari total suara sah nasional. Perolehan suara ini mampu mendongkrak perolehan kursi DPR Nasdem menjadi 59 kursi, atau 10,26 persen dari total 575 kursi yang ada pada periode 2019-2024.
Â
Melalui pencapresan Anies Baswedan di Pilpres 2024 nanti, sebagaimana dikemukakan Dian Permata, Nasdem tentu berharap agar mimpi indah pada 2014-2019 dapat terulang. Namun, kata Dian, NasDem harus punya cawapres yang benar-benar pas buat Anies. Nah, dalam hal cawapres ini, NasDem memberikan kesempatan sepenuhnya kepada Anies Baswedan untuk memilih.
Jika Demokrat dan PKS jadi bersatu dengan NasDem, yang menjadi cawapres kemungkinan besar adalah Agus Harimurti Yudhoyono, ketua umum Demokrat. NasDem semula sudah 'menolak' AHY, karena merasa kurang sreg. Mungkin karena itu NasDem menyerahkan masalah pendampingnya itu langsung kepada Anies Baswedan.
Figur cawapres terpilih tentunya harus disesuaikan juga dengan keinginan dari parpol koalisi. AHY mungkin tidak jadi masalah, karena Demokrat setuju, dan asal disetujui PKS juga.
Figur cawapres lain yang tidak dikehendaki oleh Demokrat atau PKS tentu sulit...