Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrat dan PKS Segera Gabung KIB?

28 September 2022   13:52 Diperbarui: 28 September 2022   14:04 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Airlangga Hartarto bersama AHY dalam suatu pertemuan.


ESKALASI politik nasional dua hari terakhir ini kembali diwarnai isu panas terkait segera bergabungnya Partai Demokrat (PD) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). 

Sumber di Partai Golkar tidak memungkiri hal ini, demikian juga dengan petinggi PAN dan PPP, tiga partai yang menginisiasi pendirian KIB. Salah satu orang dekat Airlangga Hartarto, ketum Golkar yang menjadi motor KIB, bahkan menyebutkan bergabungnya PD dan PKS ke KIB tinggal menunggu waktu atau momentum yang tepat.

Airlangga Hartarto dan sejawatnya di PAN, Zulkifli Hasan, berulangkali menegaskan bahwa KIB tetap memberi kesempatan bagi partai lain untuk bergabung. Itu juga komitmen dari PPP, baik semasa dipimpin Suharso Monoarfa dan setelah digantikan Mohammadn Mardiono. KIB tidak pernah menutup komunikasi dengan partai lain.

Bila dirunut ke belakang, rencana bergabungnya PD dan PKS ke KIB sebenarnya sudah lama dijajaki. Mei lalu, para petinggi PD dan PKS disebutkan sudah menjalin komunikasi intens dengan Airlangga maupun Zulhas. Bertambahnya jumlah partai pendukung koalisi, menurut Airlangga, tetap dibutuhkan karena KIB adalah koalisi yang bersifat inklusif.

Airlangga diketahui sudah melakukan pertemuan dengan para petinggi PD, termasuk dengan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum PD, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).


KIB juga bertekad untuk menghilangkan narasi Cebong vs Kampret yang cenderung muncul pada setiap pilpres, sejatinya di tiga pilpres terakhir. Oleh karena itu, kata Zulhas, KIB berusaha menggaet partai yang selama ini dianggap berlawanan.  

Dua hari terakhir petinggi Golkar, PAN dan PPP disebut-sebut sibuk melakukan komunikasi dengan PD dan PKS. Peleburan PD dan PKS ke KIB tak hanya terkait Pilpres, akan tetapi juga Pileg dan Pilkada serentak. Kendati demikian, mengutip keterangan media, PD dan PKS tampaknya lebih cenderung berkoalisi untuk Pilpres.

PKS mengakui sudah cukup lama menjalin komunikasi dengan KIB. Namun, komunikasi yang sama pun  mereka lakukan dengan partai lain, misalnya NasDem dan Demokrat. Saat ini PKS lebih intens berkomunikasi dengan KIB, dibanding dengan NasDem. 

Aboe Bakar Alhabsy, sekjen PKS, dikutip media mengatakan bahwa komunikasi dengan KIB sebenarnya tidak pernah benar-benar putus. Intinya, mereka juga melakukan penjajakan ke banyak pihak.PKS awalnya disebut-sebut akan berkoalisi dengan PKB, bahkan sudah memiliki nama, yakni Koalisi Merah Putih. Akan tetapi, koalisi tersebut tidak terwujud, karena PKB kemudian memiliih Gerindra sebagai mitra koalisinya.

Patah arang dengan  PKB, terlihat jika PKS mesra dengan NasDem dan Demokrat. Aboe Bakar Alhabsy menyebut jika komunikasi di antara ketiganya masih terjalin. Kendati begitu, saat disinggung kapan koalisi tersebut akan terbentuk, ia menyatakan masih menunggu momentumnya.

Dalam pandangan Dave Laksono, politisi muda Golkar, partai-partai bebas saja menjalin komunikasi, berbicara untuk kebaikan pemerintahan masa depan. Begitu juga yang dilakukan oleh KIB, yang memiliki visi dan misi melanjutkan pemerintahan yang sudah baik sekarang ini. Oleh karena itu, kata Dave, komunikasi di internal KIB sangat baik, demikian juga dengan Gerindra, PKS, dan Demokrat.

Perihal makin mendekatnya PD dan PKS ke KIB sudah dikemukakan Zulhas sejak akhir Juli 2022 lalu. Saat menutup Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) II PAN Jawa Timur, di Surabaya, Zulhas sudah menyampaikan ke anggotanya bahwa KIB terus melakukan komunikasi dengan PD dan PKS. Hanya, untuk kepastian segera bergabung dengan KIB, kata Zulhas, "Belum final."

Sesuai perolehan kursi parlemen dari Pemilihan Legislatif 2019, tiga partai KIB yakni Golkar, PAN dan PPP sudah bisa mengusung pasangan Capres-Cawapres tanpa harus menambah jumlah partai koalisi. Ketiga partai KIB sudah memenuhi syarat ambang batas, yakni minimal 20 persen kursi parlemen.

Kita ketahui bahwa KIB menginginkan Pilpres 2024 sebagai momentum menyampaikan ide dan gagasan yang konstruktif untuk membangun Indonesia yang lebih baik lima tahun ke depan. Oleh karena itu, KIB intens menggelar konsolidasi untuk membahas isu-isu terkini tentang ke-Indonesiaan.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun