Pernahkah Anda ikut rapat di kantor Anda? Coba amati, umumnya apakah rapat itu penuh dengan ide-ide brilian atau justru lebih sering berjalan satu arah (atasan ke bawahan)? Atau lebih parah lagi, pernahkah Anda menyaksikan rapat yang hanya diisi dengan "keheningan" ketika diminta ide dan masukan lainnya oleh atasan?
Kalau Anda menjawab pernah atau sering, maka kabar gembiranya Anda tidak sendiri. Tapi pertanyaannya, pernahkah Anda bertanya ke diri sendiri atau teman-teman, kenapa begitu "malas" menyampaikan ide atau gagasan itu?
Di salah satu perusahaan yang saya tahu, bahkan, sang atasan memberikan reward khusus untuk siapapun yang mengeluarkan ide apalagi sampai ide itu diimplementasikan di kantor itu. Bayangkan, sampai sebegitunya meminta karyawan untuk berani bicara dan menyampaikan ide.
Ya, tentu ada banyak alasan mengapa hal itu bisa terjadi. Tapi terlepas dari semua alasan itu, tentu menjadi pribadi yang berani (dalam hal yang positif) itu selalu baik, termasuk berani menyampaikan pendapat, ide dan gagasan di lingkungan kantor atau di mana saja.
Lalu pertanyaannya, apa 3 atribut yang perlu kita punya untuk menjadi berani di lingkungan kerja atau di mana saja? Ya, kita akan ulas kali ini. Berikut adalah 3 atribut itu. Markililede (mari kita lihat lebih dekat)
1. Know
Ini adalah atribut pertama yang kita harus punya. Tahu terhadap apa kita harus berani. Tahu tentang pembahasan yang akan diulas. Tahu tentang topik rapat. Tahu dan menguasai tugas dan fungsi kita masing-masing. Tahu strategi perusahaan dengan baik. Tahu mau lulus berapa tahun dari kuliah. Tahu karakter dosen yang kita jumpai dan lain sebagainya.
Singkatnya, semakin kita tahu dan kenal dengan apa yang sedang kita jalani, maka akan semakin tumbuh "budaya berani" kita dalam banyak hal yang positif. Jadi, cari tahu tentang apapun yang sedang Anda lakukan, maka rasakan "keberanian" Anda, percaya diri Anda pun akan meningkat dengan saksama.
2. Flow
Setelah Anda tahu sebanyak mungkin hal, katakanlah tentang pekerjaan Anda, tentang fungsi dan jabatan Anda, tentang kewenangan Anda dan sebagainya, maka Anda akan menjadi pribadi yang lebih "mengalir" dalam aktivitas harian Anda.
Lebih jauh, pada saat tidak ada lagi ketegangan di diri Anda, maka ide-ide Anda pun perlahan akan muncul dan berhamburan. Karena Anda sudah merasa nyaman dan "mengalir" di pekerjaan Anda (contohnya), maka sifat berani Anda untuk bersuara dan menyampaikan ide dan gagasan secara otomatis akan meningkat.
3. Show
Karin Hurt dan David Dye di dalam bukunya yang berjudul "Courageous Cultures"Â mengulas bagaimana cara kita terus mengembangkan dan menguatkan "budaya berani" (dalam arti positif). Salah satu kuncinya adalah, seorang pimpinan harus sering menunjukkan contoh nyata kalau mereka juga terbuka terhadap masukan, ide dan gagasan dari orang lain.