Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perasaan Iri Itu Baik, Jika...

18 Juni 2021   10:22 Diperbarui: 18 Juni 2021   10:38 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iri itu baik jika Anda tahu mengelolanya (genpi.co)

Pernahkah Anda mendengar teman Anda bercerita kalau (misalnya) si anu itu ternyata iri dengan si anu dan begitu seterusnya. Lalu pertayaannya, apakah yang menceritakan si anu itu tidak sedang iri? Entahlah. Kali ini kita tidak akan menceritakan si anu, tapi kita akan membahas tentang iri.

Bolehkah kita iri dengan orang lain? perlukah rasa iri itu kita miliki? dan bagaimana bisa iri itu justru baik? Nah, ini yang akan coba kita kupas. Tentu saja dengan harapan bisa menambah sudut pandang yang lain tentang mendefinisikan iri dengan tepat dan bagaimana mengelolanya menjadi sebuah kekuatan.

Baiklah. Markililede (mari kita lihat lebih dekat). Perasaan iri itu baik, jika...

1. Jika Iri dalam Hal Kebaikan

Jika Anda iri dengan orang yang lebih shaleh dari Anda, maka itu bagus dan perlu dipertahankan. Jika Anda iri dengan orang yang lebih bijak dan lebih pintar dari Anda, maka itu bagus dan harus dipertahankan.

Jika Anda iri dengan orang yang lebih sukses dari Anda, maka itu juga bagus. Singkatnya, selama yang Anda irikan itu adalah hal kebaikan atau pribadi yang lebih baik dari Anda, maka itu bagus dan harus Anda pertahankan. Justru, itu tandanya Anda sehat. Sebab kalau tidak ada iri terhadap kebaikan, jangan-jangan hati Anda sudah merasa baik atau tidak bisa melihat kebaikan orang lain. Justru pada saat begini sebenarnya Anda sedang sakit.

Jadi, irilah terhadap kebaikan yang lebih banyak.

2. Jika Iri Mendorong Anda Menjadi Lebih Baik

Jika perasaan iri Anda terhadap seseorang menyebabkan Anda lebih giat, lebih rajin ibadah, lebih serius bekerja dan hal positif lainnya, maka peliharalah terus rasa iri itu. Karena iri berbeda dengan dengki. Iri cenderung tidak pernah mengharap nikmat orang lain berkurang sedikitpun. Sedangkan dengki sebaliknya, cenderung mengharap nikmat orang yang didengkinya berkurang atau bahkan hilang.

Jadi, selama iri itu membuat Anda menjadi lebih sedikit tidur dan lebih banyak bekerja, berpikir, beribadah dan berkarya, maka syukurilah rasa iri yang Anda miliki itu. Karena tidak semua orang punya kesempatan mengelola iri menjadi aksi seperti yang Anda sedang lakukan.

3. Jika Iri Menyadarkan Anda kalau Selalu Ada Langit di Atas Langit

Jangan salah, iri itu membuat Anda sadar kalau masih banyak yang lebih baik di dunia ini dari Anda. Tapi santai saja. Selama Anda hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka itu sudah lebih dari cukup.

Adapun iri kepada selain diri Anda itu anggap saja sebagai pemicu Anda untuk terus berbuat lebih baik, dan tentu saja untuk mengembalikan Anda agar "tetap membumi". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun