Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kulit (Versi Medsos) Perlu, tapi Isi (Versi Nyata) Lebih Perlu

7 Mei 2021   11:23 Diperbarui: 7 Mei 2021   11:43 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kulit itu perlu, tapi isi jauh lebih perlu (merahputih.com)

Mana yang yang perlu menurut Anda, kulit atau isi? Isi atau kulit? Kalau Anda yang mengatakan isi, maka itu pilihan Anda. Bagi yang mengatakan kulit, itu juga pilihan Anda.

Tapi begini, saya akan berikan ilustrasi singkat tentang pentingnya kulit dan isi. Begini. Anda menemukan buah durian di jalan, tapi isinya kulit semua, pertanyaannya, apa bisa Anda makan durian itu? apa Anda tidak kecewa kalau isinya ternyata zonk..? Lalu sebaliknya, Anda menemukan buah durian di jalan yang semuanya isi saja tanpa kulit. Apakah Anda mau makan durian itu?

Saya yakin Anda pasti tidak akan makan. Alasannya bisa beragam. Anda bisa saja menduga kalau itu durian yang sudah diracun, durian bekas dan lain sebagainya. Singkatnya, dari ilustrasi ini dapat kita simpulkan kalau kulit itu perlu, tapi isi juga lebih perlu. Bagus jika bisa keduanya menyatu menjadi sebuah kesatuan.

Kulit (Versi Medsos) Perlu

Saya menyebut versi medsos ini adalah versi kulit kita, dan ini perlu. Saya katakan perlu karena memang tidak sedikit orang yang berhasil sukses dengan memanfaatkan tampilan "kulit" ini. Apakah salah? Sekali lagi, ini hanya tentang pilihan.

Meskipun kulit ini perlu, tapi apakah ia nyata? Ya, ia nyata di dunia yang tidak nyata. Kenyataan yang hakiki dan yang paling tahu tentang benar atau tidak tampilan nyata dari "kulit" itu adalah keluarga kita di rumah, pembantu kita, tetangga kita dan seterusnya.

Pernahkah Anda mendengar (misalnya) seorang tokoh publik yang begitu terkenal baik, gemar berbagi dan ramah di dunia "kulit" ini, tapi sering kemalingan di dunia nyata? Ya, bisa jadi (tidak boleh buruk sangka) di kehidupan aslinya dia orang yang sebaliknya, hingga tetangganya atau bahkan karyawannya tega mencuri di rumahnya. Hal ini cukup sulit untuk tidak muncul di pikiran kita sebagai orang awam.

Jadi, kulit itu penting, tapi pastikan kulit itu sama (minimal) dengan isi nya.

Isi (Versi Nyata) Lebih Perlu

Ada lagi tokoh publik yang kita lihat (sepertinya) sangat baik di media sosialnya, tapi setelah ditanyakan ke seluruh orang penghuni rumahnya, tetangganya, RT nya dan seterusnya, memang benar dia adalah orang yang sangat baik dan gemar berderma di sekeliling rumahnya. Dan benar, orang ini sama sekali tidak pernah kita dengar ditipu, dimalingi atau dirampok oleh karyawan atau tetangganya.

Inilah jika isi kita jauh melebihi kulit. Ketika isi kita lebih baik dari kulit kita, maka wajar banyak orang yang semakin jatuh cinta kepada kita dan begitu seterusnya. Sehingga, tidak kaget kalau rezeki pun akan semakin lancar dan begitu seterusnya.

Jadi, jika harus memilih, maka fokus benahi isi kita masing-masing, sambil silakan sesuaikan kulit yang ingin kita tampilkan di kehidupan tidak nyata kita. Pada akhirnya, bukan orang yang di luar negeri sana yang akan membantu kalau kita sakit, tapi keluarga dan tetangga kita lah orang pertama yang akan membantu kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun