Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Bahagia dengan Ikuti "Voice" dan Abaikan "Noise"

1 Desember 2020   12:55 Diperbarui: 1 Desember 2020   13:00 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikuti voice dan abaikan noise adalah salah satu jalan menuju bahagia (hallosehat.com)

Setiap suara yang melemahkan Anda bisa jadi itu adalah noise yang harus Anda hindari. Sayangnya, di dunia ini, cenderung lebih banyak noise yang ada di sekitar kita di bandingkan voice.

Dan sayangnya juga, banyak orang yang cenderung mengikuti noise di banding mendengarkan voice. Ada banyak faktor tentu saja, dan salah satunya adalah ketidakpahaman membedakan antara voice dan noise.

Di dalam buku "Before Happiness" yang ditulis oleh Shawn Achor, dia mengatakan kalau ada beberapa tip sederhana, yang bisa dipraktikkan untuk sekadar mengurangi minimal 5% noise yang mungkin kita hadapi, seperti :

- Setiap menemui sesuatu yang melemahkan, abaikan segera dan tetap fokus ke mimpimu

- Dalam melakukan perjalanan, jangan hidupkan radio/musikmu minimal di 5 menit pertama agar kau menikmati momenmu

- Mute notifikasi TV dan iklan online

- Hindari membaca artikel/buku dan seterusnya yang tidak membangun, atau sebuah kejadian yang tidak bisa Anda ubah

- Batasi prediksimu seputar politik (termasuk sebagai komentator), apalagi untuk sesuatu yang bukan bidangmu

Jadi, mulai saat ini, sadari noise yang ada disekitar kita dan berjuang untuk menghindarinya.

***

Bagaimana dengan Anda? Sudah bisakah membedakan mana yang voice dan mana yang noise dalam keseharian Anda? kalau sudah, maka itu pertanda bagus. Kalau belum, maka semoga uraian di atas bisa membantu Anda untuk bisa lebih mencerna dan membedakan antara voice dan noise.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun