Ketika anak kita kecil, maka kitalah yang menentukan cat kamarnya, susu pertumbuhannya, mainannya dan lain sebagainya. Tetapi semakin dia besar, maka dia sudah mulai tahu apa yang cocok untuknya (menurut anak itu), meskipun belum tentu sesuai untuknya.
Anak itu sudah mulai merasa punya "dunia" sendiri. Perlahan tapi pasti dia mulai memilih teman-temannya, memilih tempat makan yang disukainya dan lain sebagainya. Dia sudah punya pilihan-pilihan untuk bernegosiasi dengan kita. Tentu saja hal ini adalah sebuah keniscayaan suka atau tidak suka. Hal ini akan terjadi cepat atau lambat, meskipun kita tidak ingin hal ini cepat terjadi.
3. Semakin anak besar, maka orangtua pasti akan semakin menua
Tua adalah kepastian jika umur kita panjang. Besar dan menjadi dewasa juga adalah sebuah kepastian jika umur panjang. Tetapi orangtua pasti akan sangat sadar kalau semakin anaknya bertumbuh dewasa (dalam segala aspeknya), maka itu artinya orangtua semakin menua.
Dengan kata lain, waktunya bersama anak itu di dunia ini juga akan semakin singkat. Itu yang perlu disadari sepenuhnya oleh anak dan orangtua. Untuk itu, salinglah menyayangi, mengasihi dan mencintai satu sama lain.
Jangan sampai orangtua menyesal, karena terlalu sibuk bekerja (dan sebagainya) sehingga kehilangan momentum dan pada akhirnya baru sadar ketika rambut sudah putih dan anak sudah menikah. Pada saat itu rasanya sudah sangat terlambat untuk menggendong dan mengajaknya bermain ular tangga.
***
Penyesalan pasti akan datang belakangan. Untuk itu (saat ini), mumpung masih ada waktu dan (kalau) anak kita masih kecil, maka minta doa kepada Allah agar diberikan waktu yang berkah dan hubungan yang langgeng bersama anak dan keluarga kita, sebelum waktu dewasanya datang dan pada saat itu kita baru sadar kalau kita sudah terlanjut menua.
Semoga bermanfaat
Salam
TauRa