Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ini 3 Alasan Kenapa "Merasa Belum Layak" Itu Baik

21 Januari 2021   21:41 Diperbarui: 21 Januari 2021   21:46 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Merasa belum layak" itu tidak kalah baik di banding merasa layak (jogja.idntimes.com)

Jika kursi pimpinan di perusahaan Anda kosong, dan Anda punya potensi mengisinya, apa yang akan Anda lakukan? Mencalonkan diri? atau Anda menunggu di calonkan?

Apapun jawaban dan yang Anda lakukan, bisa saja keduanya benar jika dilakukan dengan alasan dan logika yang benar. Tapi bisa menjadi salah, jika Anda salah memutuskan dan seterusnya.

Merasa layak tentu saja bagus. Itu bisa jadi adalah indikasi kalau Anda punya mimpi dan target-target pribadi yang ingin Anda capai. Selama caranya tepat, tentu saja tidak ada yang salah.

Tapi tahukah Anda, kalau ternyata "merasa belum layak" juga adalah tidak kalah baik? Nah, kali ini kita akan membahas tentang mengapa "merasa belum layak" itu justru baik. Minimal ada 3 alasannya.

Mari kita lihat lebih dekat kenapa "merasa belum layak" itu baik.

1. Tuhan Akan Melayakkanmu

Ketika Nabi Musa sudah terkepung oleh tentara Fir'aun, maka Musa seperti hampir menyerah. Bagaimana tidak, di belakang ada tentara fir'aun dan di depan ada hamparan laut merah.

Tapi apa yang dilakukan Musa kemudian? Ya, dia merasa "tidak layak" di hadapan Allah. Merasa "tidak berdaya" di hadapan sang Pencipta, atau merasa "lemah" di hadapan Allah SWT.

Lalu apa yang kemudian terjadi? Allah memerintahkan musa untuk memukul air laut dengan tongkatnya dan seketika laut terbelah dan Musa selamat sampai ke seberang lautan.

Ya, Allah "memberikan kelayakan" kepada Musa justru ketika dia merasa mentok, buntu dan merasa "tidak layak". Jadi sekali lagi, satu-satunya yang tidak akan meninggalkan kita adalah Allah. Untuk itu, dekatlah selalu dengan sang Pencipta dan merasa tidak layaklah pada banyak hal. Karena pada saat itu, bisa jadi Allah akan "melayakkanmu" pada banyak hal.

2. Orang Lain Akan Melayakkanmu

Beberapa abad yang lalu, seorang tokoh besar yang bernama Imam Sofyan Sauri, yang terkenal dengan ilmunya yang luas dan kerendah hatiannya yang luar biasa, pernah ditawarkan menjadi hakim di suatu negeri. Pada saat itu, posisi tersebut merupakan posisi utama dan pallng penting di kerajaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun