Ini 3 Rahasia Kenapa Belajar Itu "Tak Perlu Banyak"

Kalau Anda tahu ilmu shalat dhuha, maka itu bagus. Lalu Anda mengamalkannya, itu hebat. Setelah itu Anda mengajarkannya ke orang lain, maka itu luar biasa. Lalu setelah Anda mengajarkannya ke orang lain maka Anda meninggalkan amalan itu, apakah itu baik? Tidak, teman. 

Bahkan, Al-quran sendiri "mengancam" orang yang mengatakan tetapi tidak melakukan apa yang dikatakannya. 

Jadi apa yang harus dilakukan? Ya, setelah Anda mengamalkan apa yang Anda pelajari, dan Anda membagikannya ke orang lain, maka langkah selanjutnya Anda harus menjadikan amalan itu rutin dan melekat pada jiwa Anda. Ini yang dimaksud dengan "mendawamkan" amalan.

Pertanyaannya, sudahkah kita "mendawamkan" amalan yang sudah kita lakukan? Sudahkah kita "mendawamkan" senyum ketika bertemu orang lain? "mendawamkan" sedekah sebelum sibuk dan mengajak orang lain bersedekah? dan lain sebagainya. Kalau sudah, maka bagus dan itu artinya kita sudah bisa belajar hal baru lagi.

Kalau belum, maka belum terlambat. Mari kita latih bersama-sama rahasia ketiga ini.

***

Guru saya tadi tersenyum menatap saya. Entah apa yang ada dipikirannya. Tetapi yang jelas saya mendapat penjelasan yang terang benderang tentang mengapa beliau hanya mengajari kami beberapa lembar saja dalam satu semester ketika sekolah dulu.

Yang lebih penting dari itu tentu saja adalah, saya jadi tahu kalau ternyata 3 hal ini adalah rahasia mengapa kita tidak perlu terburu-buru "belajar banyak" sebelum melakukan apa sudah kita tahu, mengajarkannya dan "mendawamkan" apa yang kita sudah amalkan itu.

Kini rahasia ini sudah ada di tangan Anda. Selamat mencoba dan teruslah belajar setelah mengamalkan rahasia ini. Kalau Anda sudah tahu rahasia ini, maka bagikan ke orang lain dan setelah itu silakan "dawamkan" apa yang Anda tahu.

Semoga bermanfaat

Salam