Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ini Resep "5 Jangan" untuk Anda yang Sering Khawatir

10 November 2020   08:29 Diperbarui: 10 November 2020   08:45 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lakukan resep "5 Jangan" untuk membuat kita keluar dari situasi yang tidak mudah (sumber:antaranews.com)

Singkirkan pikiran "dia yang harus mulai menyapa saya..", tetapi mulailah dengan kalimat dalam diri "saya harus jadi orang pertama yang menyapa teman baru ini..". Dari sini, maka potensi kita menambah teman, yang artinya membuka peluang-peluang baru akan semakin besar.

Ingat, kita tidak pernah tahu dari siapa kita akan mendapatkan informasi yang mungkin bisa mengubah hidup kita. Untuk itu, jangan sungkan menambah teman baru dan Anda tidak pernah tahu apa yang terjadi selanjutnya.

3. Jangan Gengsi Menerima Bantuan

Ketika teman sudah bertambah banyak, informasi bertambah banyak, maka pada saat tiba-tiba datang bantuan untuk menjemput Anda ke tempat yang lebih tinggi di banding saat ini, jangan gengsi untuk menerima bantuan itu.

Ingat, bantuan itu bisa jadi adalah "utusan Allah" yang ingin mengeluarkan kita dari situasi sulit yang kita hadapi. Jangan sombong dengan merasa mampu melakukan banyak hal sendiri. Terima saja bantuan itu. Terkadang dengan menerima bantuan, kita akan semakin sadar kalau kita adalah manusia biasa yang memang membutuhkan orang lain.

Singkatnya, jangan gengsi menerima bantuan orang lain. Karena bisa jadi, pada saat kita tidak mau menerima bantuan orang lain, maka orang akan mengira kalau situasi kita baik-baik saja yang padahal tidak. Dan bisa jadi juga, karena kita terus menolak bantuan orang lain, maka orang lainpun akan berhenti membantu kita karena merasa kita mampu dalam banyak hal.

4. Jangan Tertutup Terhadap Peluang

Peluang bisa jadi ada di depan rumah kita, di belakang rumah kita atau mungkin ada di depan mata kita. Tetapi seringkali kita tidak sadar akan peluang itu. Jika ada teman yang mengajak kolaborasi usaha, jangan buru-buru di tolak. Dengarkan, teliti dan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan.

Bisa jadi apa yang diceritakannya adalah peluang luar biasa yang kita tidak tahu potensinya, meskipun bisa jadi juga tidak begitu. Singkatnya, jangan menutup diri terhadap peluang apapun di depan mata kita. Sebisa mungkin hindari kata "tidak bisa" apalagi "tidak mau" sebelum Anda mencobanya. Bisa jadi "tidak bisa" itu hanyalah tentang belajar lebih tekun. Bisa jadi "tidak mau" itu adalah tentang kemalasan yang harus kita buang jauh-jauh.

Singkatnya, buka mata dan telinga kita. Jangan tertutup terhadap kesempatan dan peluang apapun. Siapa tahu itu adalah jawaban dari kekhawatiran Anda yang sering muncul ketika berpikir tentang upah yang naik atau tidak di tahun depan.

5. Jangan Pikir Kau Tak Butuh Tuhan

Tentu saja yang terpenting adalah jangan pernah kita berpikir dengan melakukan semuanya dengan baik maka hidup kita akan serta merta berubah menjadi lebih baik, tidak!

Jangan pernah berpikir kita bisa menyelesaikan suatu hal terkecil sekalipun dengan sukses dengan upaya kita sendiri. Jangan pernah berpikir kita bisa melakukan 4 resep pertama dengan baik itu karena diri kita saja, tidak. Itu semua ada campur tangan sang Pencipta dalam menentukan arah kehidupan kita.

Jangan pernah berpikir kalau kita tidak butuh Tuhan dan bisa menyelesaikan semuanya sendiri. Justru sebaliknya, semakin besar kebutuhan kita di dunia ini, maka semakin butuhlah kita kepada Allah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun