Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berkah Pedagang Asongan dalam Demonstrasi UU Ciptaker

16 Oktober 2020   21:27 Diperbarui: 16 Oktober 2020   21:36 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkah pedagang asongan di tengah demonstrasi (sumber:merdeka.com)

"Apa yang kaucari akan hilang, apa yang kauberi akan kekal" (TauRa)

Demonstrasi seputar penolakan UU Cipta Kerja terus terjadi. Hari ini, Mahasiswa yang menamakan diri mereka sebagai Aliansi Mahasiswa BEM Seluruh Indonesia melakukan aksinya di kawasan patung kuda, Jakarta. Dengan berbalut demonstrasi teatrikal, para mahasiswa ini menyampaikan aspirasinya dengan antusias untuk mewakili aspirasi masyarakat Indonesia.

Semangat muda adik-adik mahasiswa ini tentu harus kita apresiasi. Daripada menyalurkan bakatnya ke narkoba dan hal buruk lainnya, maka jauh lebih baik menyalurkan "bakat" orasinya dalam bentuk menyampaikan aspirasi di muka umum. Karena butuh mental yang kuat dan berani untuk bisa melakukan demonstrasi, dan anak-anak muda ini punya hal itu yang harus kita apresiasi selama dalam semangat menjaga ketertiban umum.

Lalu apakah demonstrasi hanya tentang menyampaikan aspirasi? Mungkin iya bagi yang melakukan demonstrasi. Tetapi maknanya bisa jauh lebih tinggi dari itu bagi mereka yang berjuang mencari rezekinya dengan memanfaatkan keramaian. 

Ya, para sahabat kita yang berdagang asongan contohnya. Mereka justru "senang" dengan adanya demonstrasi semacam ini. Mereka menganggap, bahwa dimana ada keramaian, maka disitu ada potensi pembeli yang besar. Dimana ada keramaian, maka disana ada harapan untuk melariskan dagangan mereka. Dimana ada perkumpulan, maka disana ada peluang yang tinggi untuk membuat laku dagangan mereka dan melanjutkan hidupnya dan keluarganya.

Sampai disini, apakah masih ada yang menganggap kalau demonstrasi itu selalu berdampak buruk dan tidak bermanfaat? Ingat, kita hidup dengan berbagai lapisan dan profesi di masyarakat.

Mungkin saja bagi mereka yang bekerja di kantor, ada yang mengeluh karena terganggu jalannya yang menjadi macet. Tetapi bisakah kita yang merasa sedikit terusik dengan terganggunya jalan macet kita untuk berpikir bahwa, jangan-jangan perjuangan mereka dalam melakukan demonstrasi ini akan berdampak untuk kita atau keluarga kita tanpa kita sadari?

Atau kalaupun ada diantara kita merasa "sepertinya tidak ada manfaatnya deh untuk saya", coba kita pikirkan kembali, apakah demonstrasi itu tidak bermanfaat dan membawa berkah untuk sahabat kita yang berprofesi sebagai pedagang asongan?

Mudah bagi kita melihat dan menilai ketika kita pada posisi ada. Tetapi bagaimana perjuangan mereka mengais rezeki di tengah kerumunan yang ada tentu adalah kisah heroik yang layak mereka ceritakan kelak ke anak cucu mereka.

Sebuah perjuangan mencari nafkah di tengah badai demonstrasi tentu tidaklah mudah. Hanya orang-orang yang punya tekad kuat, integritas tinggi dan semangat pantang menyerah yang bisa "menerobos" padatnya massa demi berjuang melanjutkan hidup untuk dirinya dan keluarganya.

Tentu kita perlu mendoakan, kalau usaha teman-teman kita pedagang asongan ini akan dimudahkan dalam "membelah" massa untuk dapat melariskan dagangannya dan melanjutkan hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun