Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mau Pindah Warga Negara? Resapi Dulu "Syukur"

9 Oktober 2020   21:28 Diperbarui: 9 Oktober 2020   22:01 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari yakin ku teguh

Hati Ikhlas ku penuh

Akan karuniaMu

Tanah air pusaka

Indonesia merdeka

Syukur aku sembahkan

Ke hadirat-Mu Tuhan

Sewaktu kita SD dulu, menyanyikan lagu Syukur ini mungkin kita lakukan minimal setiap hari senin pada saat upacara bendera. Oya, masih ingat siapa pencipta lagu ini? Ya, rasanya sebagian besar kita tentu tahu siapa penciptanya. Kalau lupa, ini saya ingatkan kembali. Nama penciptanya adalah H Mutahar.

Sedikit kilas balik kebelakang, jika kita baca beberapa referensi, lagu ini diciptakan oleh H Mutahar dan pertama kali diperdengarkan pada Januari 1945 di Semarang beberapa bulan sebelum Indonesia merdeka.

Tentu saja tidak ada  yang tahu kalau beberapa bulan kemudian setelah lagu ini diperdengarkan Indonesia merdeka. Dan tentu saja kita harus akui kalau judul lagu ini cukup mewakili perasaan masyarakat Indonesia waktu ini (bahkan termasuk kita hingga saat ini). Ya, syukur atas segala karunia yang diberikan Tuhan (mulai dari perjuangan) hingga kemerdekaan diraih.

Jika kita masuk lebih jauh ke zaman kekinian atau milenial saat ini, maka implementasi syukur tentu saja lebih luas daripada (sekadar) merayakan kemerdekaan. Tetapi bagaimana mengisinya, bagaimana mensyukuri alamnya, bagaimana mensyukuri keragaman suku, agama dan bahasa yang ada di Indonesia, bagaimana mensyukuri suasana kondusifnya dan tentu saja bagaimana mensyukuri diri kita sendiri yang terlahir sebagai Warga Negara Indonesia.

Ya, menjadi warga Negara Indonesia tentu saja adalah salah satu hal yang sangat harus kita syukuri. Disaat banyak warga negara asing yang sedang berjuang untuk menaturalisasi dirinya menjadi WNI, maka punya niatan saja untuk Pindah Warga Negara ke negara lain tentu saja adalah hal yang sangat harus dipikirkan kembali.

Perlu kita tahu, beberapa alasan para WNA itu ingin dinaturalisasi adalah karena keindahan alam Indonesia, makanan yang lezat dan tentu saja keramahan masyarakatnya.

Disaat banyak orang ingin masuk menjadi WNI, lalu mengapa ada diantara kita yang (mungkin) punya keinginan untuk keluar? Tentu saja semua orang punya argumennya masing-masing. 

Ada yang beralasan karena sudah terlanjur nyaman di luar, ada yang mungkin sudah menikah dengan orang asing, ada yang mungkin sudah bekerja disana dan sebagainya. Tentu saja itu adalah pilihan setiap orang dan semua punya pertimbangannya masing-masing.

Tetapi jika kita kembali menyimak dan menyelami makna lagu syukur yang diciptakan H Mutahar tadi, rasanya kita perlu masuk ke dalam jiwa kita lagi, apakah memang kita kurang merasa bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini, sehingga (misalnya) ada yang merasa pindah warga negara adalah solusi? 

atau mungkin memang ada sebagaian dari kita yang memang merasa pindah warga negara (meski syaratnya tidak mudah) ini adalah solusi untuk keberlangsungan hidupnya dan keturunannya kelak dan dengan mudah melupakan tanah kelahiran dan leluhurnya di Indonesia? Tentu saja semua orang berhak punya pilihannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun