Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Danke, Alfred Riedl!

9 September 2020   16:35 Diperbarui: 9 September 2020   16:53 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alfred Riedl dalam sebuah konfrensi pers (sumber:indosport.com)

Kata Danke atau terima kasih untuk sosok Alfred Riedl adalah kata yang pantas kita ucapkan untuk sang Juru taktik asal Austria ini. Mantan Pemain Timnas Austria di periode 1975-1978 ini kemarin meninggal dunia di tanah kelahirannya, Austria. Tutup usia 70 tahun, dan memang sudah diketahui mengalami gangguan kesehatan dalam beberapa tahun belakangan ini, kini sosok Alfred Riedl telah meninggal dan menyelesaikan misinya di dunia, khususnya dunia sepakbola.

Setelah malang melintang sebagai pemain dan pelatih di Eropa, Riedl pernah bermain di banyak klub seperti FC Antwerp (1974-1976), Standard Liege (1976-1980) hingga VFB Modling (1984-1985) dan beberapa klub lainnya di daratan Eropa, baru mulai 1989 Riedl memulai karir kepelatihannya di Eropa. Sempat menjadi pelatih Timnas Austria di tahun 1990-1991, Pelatih yang murah senyum dan cukup dekat dengan wartawan ini memulai cerita indahnya pada tahun 2010 di Timnas Indonesia.

Ketertarikan Indonesia tentu bukan tanpa sebab, setelah melihat sepak terjang Riedl menangani Vietnam yang disulap menjadi tim yang sangat sulit dikalahkan, maka cerita indah Riedl pun akhirnya di mulai tahun 2010 dan langsung di beban kan target juara Piala AFF.

Bermodalkan kombinasi pemain muda dan senior kala itu, Timnas Indonesia benar-benar memiliki harapan yang besar di bawah asuhan Rield. Bermain hingga partai puncak, akhirnya Indonesia memang harus menunda mimpi juaranya setelah takluk 3-0 di Bukit Jalil, Malaysia dan hanya mampu menang 2-1 di Senayan. Indonesia kalah agregat 2-4 dan harus merelakan gelar AFF untuk Malaysia. Banyak pemain yang sangat menonjol kala itu termasuk kehadiran Irfan Bachdim di Timnas yang menyedot begitu banyak perhatian media dan masyarakat.

Setelah sempat menangani Laos dan melatih di Belgia, pada tahun 2013, PSSI kembali memanggil Riedl untuk menangani Timnas dan hanya bertahan 1 tahun, setelah gagal membawa Timnas lolos dari fase grup Piala AFF 2014. Di tahun 2015, Riedl sempat menangani PSM Makassar sebelum mundur di tahun yang sama.

Kisah romantisme Riedl kembali berlanjut di tahun 2016 ketika dipercaya menangani Timnas dan kembali berlaga di Piala AFF 2016. Timnas juga berhasil sampai ke partai puncak dan kali ini Timnas Thailand yang menjadi lawan di partai puncak. Sempat memberikan asa dengan unggul 2-1 di Leg Pertama di Jakarta, Timnas akhirnya lagi-lagi harus puas menjadi Runner-up setelah kalah 2-0 di Thailand sehingga kalah agregat 3-2.

Setelah Piala AFF 2016, Alfred Riedl tidak lagi menangani tim-tim lain karena memang kondisi kesehatannya yang memburuk. Lama tak terdengar kabarnya, publik Sepakbola Indonesia kemarin dikejutkan dengan kabar duka dari mantan Pelatih Legendaris Timnas Indonesia itu. 

Kini Alfred Riedl telah pergi untuk selamanya dan tentu saja meninggalkan kenangan 2 medali perak Piala AFF untuk Timnas Indonesia. Tentu saja Indonesia berduka dengan kabar ini. Tetapi Indonesia juga patut berbangga dan berterima kasih kepada Alfred Riedl, karena pernah di bantu untuk menanamkan asa yang tinggi untuk sepakbola Indonesia di masa yang akan datang.

Selamat Jalan Alfred Riedl, dan jika ada satu kata yang pantas kita ucapkan untuk sang Coach, maka kata itu tentu saja adalah Danke, Alfred Riedl!

Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun