Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Giring, Garing, Goreng, Menilik Kapabilitas di Atas Popularitas

26 Agustus 2020   21:33 Diperbarui: 26 Agustus 2020   21:28 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak kenal dengan Giring? Banyak. Tetapi kalau dibandingkan dengan yang mengenalnya? Mungkin tidak kalah banyak. Giring adalah penyanyi (eks) dari Grup Band Nidji dengan ciri khas tangan terangkat dan bergetar-getar dari atas ke bawah ketika bernyanyi (coba dipraktikkan sendiri ya..). 

Bukan cuma lagu-lagunya yang menghipnotis, suara Giring pun harus diakui mungkin salah satu yang terunik di Industri Musik Indonesia. Keahliannya memainkan timbre suara dan teknik falsetonya, rasanya tidak semua penyanyi yang bisa melakukannya, pada bagian ini kita harus angkat jempol untuk Giring.

Tetapi ketika Giring mulai memproklamirkan dirinya akan maju bertarung sebagai calon presiden di tahun 2024, banyak pihak mulai mengernyitkan dahinya dan menganggap itu hanyalah mimpi di siang bolong. Bergabung di Partai yang baru berdiri yaitu PSI, di bawah komando Grace Natalie, Giring memang sempat bersaing di pemilihan lalu yang berakhir tidak manis untuk karir politiknya yang masih seumur jagung.

Tetapi Giring memilih move on dari kekalahan itu dan melanjutkan mimpinya menjadikan Indonesia lebih baik lagi dan tidak tanggung-tanggung, Giring kali ini ingin memajukan dirinya menjadi Calon Presiden 2024 nanti. Woow, mungkin itu kata pertama yang ada di kepala kita.

Kita harus melihat dengan jernih kalau ada beberapa hal yang bisa membuat mimpi Giring itu terwujud antara lain dari sisi popularitasnya dan hak nya sebagai warga negara yaitu :

1. Hak Sebagai Warga Negara Dipilih dan Memilih

Konstitusi menjamin siapapun berhak dipilih dan memilih dan tentu saja berhak mengajukan dirinya menjadi presiden, dan dalam hal ini tentu saja banyak persyaratan lain yang perlu dipenuhi terlebih dahulu. Jangankan Giring, Anda dan Saya pun dipersilakan saja mengajukan diri untuk menjadi calon presiden, tetapi memang ada beberapa persyaratan politik dan kelembagaan yang harus dipenuhi.

2. Punya Popularitas Sebagai Publik Figur

Suka tidak suka, kita harus mengakui kalau Giring adalah seorang Publik Figur. Misalnya di instagram, Dia diikuti oleh sekitar 350 ribu orang. Jika dia punya 3 akun media sosial aktif saja dengan rata-rata jumlah yang sama, maka Giring sudah punya pengikut loyal 1 juta orang, dan jika masing-masing mempengaruhi keluarganya 2 orang saja, maka Giring sudah mendapatkan minimal 3 juta suara Loyal yang mungkin mendukungnya sekuat tenaga.

Ini jika mereka membawa 2 orang, bagaimana kalau 5 orang? dalam hal ini tentu Giring punya potensi itu, apalagi jarak ke 2024 masih 4 tahun lagi. Meskipun memang masih sangat jauh jika dibandingkan dengan pengikut AHY misalnya, di akun instagramnya saja sudah diikuti 3,1 juta Follower, tetapi sekali lagi potensi itu ada.

3. Kental Jiwa Milenial

Diprediksi di 2024 nanti, lebih dari 80 persen pemilih adalah milenial dan Giring tentu punya potensi di sini. Ingat, Giring adalah penyanyi dan pencipta lagu, dia bisa saja menggunakan pendekatan musik nya untuk menggaet lebih banyak milenial pemilihnya, khususnya milenial wanita yang diperkirakan lebih banyak dari milenial laki-laki.

Komunikasi politik yang akan dibangun oleh Giring juga bisa lebih milenial dan sesuai dengan keinginan Milenial. Ingat, salah satu tempat yang selalu ramai dihadiri orang Indonesia selain pertandingan sepakbola adalah konser musik. Dan giring punya keunggulan disini. Dia tidak hanya bisa kampanye, tetapi dia juga bisa menghibur penonton, meskipun kepemimpinan tidak cukup hanya sebatas itu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun