Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mau Tahu Cara Efektif Manfaatkan Produk Keuangan? Jawab dulu 5 Pertanyaan Ini

14 Agustus 2020   11:05 Diperbarui: 14 Agustus 2020   11:11 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Pilih produk finansial yang tepat adalah kunci (sumber:fintekmedia.id)

Dalam sebuah kesempatan, Mery seorang rekan saya yang berusia 35 tahun, sudah menikah dan memiliki seeorang anak berusia 5 tahun, bingung untuk mengikuti produk keuangan apa yang sesuai untuknya atau untuk buah hatinya. Dia sehari-hari bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta. Tabungan regular di Bank adalah satu-satunya produk keuangan yang dimilikinya saat ini selain aplikasi dan fitur-fitur pembayaran dari perusahaan fintech yang ada saat ini.

Mery bisa jadi satu dari jutaan orang Indonesia yang mungkin juga mengalami hal yang sama, yaitu bingung mau ambil produk keuangan yang mana dalam situasi saat ini. Di artikel saya yang lain saya telah menulis tentang (baca artikel : Kenali Empat Fase Kehidupan dan Rekomendasi Produk Finansialnya) bagaimana menyikapi fase kehidupan saat ini dan apa rekomendasi produk keuangan yang bisa diambil di fase itu dan apa Manfaat Produk Keuangan yang akan dirasakan dengan pilihan yang tepat.

Nah, pada tulisan kali ini saya akan membagikan tips efektif dalam memanfaatkan produk keuangan dengan cara menjawab 5 pertanyaan berikut. Dengan berhasil menjawab pertanyaan ini dan memenuhi semua dari 5 pertanyaan itu, maka akan bisa memastikan keamanan dan ketenangan bagi kita dalam menjalani setiap fase kehidupan yang ada.

Berikut adalah pertanyaannya :

1. Apakah Anda sudah memiliki dana darurat (cadangan) sebesar 6 kali dari pendapatan kotor bulanan?

Sudah berhasil di jawab? masih bingung? tenang, Saya kasih ilustrasinya. Kalau pendapatan kotor kita adalah 10 juta per bulan, maka apakah kita sudah punya minimal 60 juta sebagai dana cadangan di rekening tabungan kita? kalau sudah, maka kita relatif cukup aman. Dana darurat ini bisa digunakan untuk banyak keperluan, misalnya dalam situasi saat ini, ketika banyak orang yang harus di PHK, maka dana cadangan ini bisa digunakan untuk biaya operasional sehari-hari dan akan bertahan selama minimal 6 bulan dengan standar hidup yang sama saat kita bekerja.

Tentu saja harapannya adalah dalam 6 bulan setelah tidak bekerja lagi, maka sudah dapat pekerjaan yang baru yang menghasilkan pendapatan selanjutnya. Dana darurat ini banyak yang abai tetapi sesungguhnya sangat penting dalam kehidupan kita. Nah, produk keuangan apa yang bisa kita pakai untuk dana darurat ini? Karena sifatnya dana jaga-jaga, maka dana harus siap dicairkan kapan saja. Simpan di tabungan biasa di Bank atau di Tabungan Emas dan Deposito berjangka pendek 1 atau 3 bulan adalah solusi bijak untuk menyimpan dana darurat ini. 

2. Apakah Anda sudah memiliki tabungan pendidikan untuk semua anak?

Pertayaan selanjutnya adalah apakah kita sudah memiliki tabungan pendidikan untuk semua anak? Jika belum ada, maka siapkanlah mulai sekarang dan saat ini juga. Bagaimana cara menyiapkannya dan harus menggunakan produk keuangan yang mana? Menjawab pertanyaan ini maka kita bisa menggunakan asuransi pendidikan anak untuk produk finansialnya. Lebih baik lagi jika menggunakan asuransi unitlink yang didalamnya terdapat nilai investasi selain nilai perlindungan jiwa.

Nah, bagi kita yang punya anak, silakan dipilih asuransi pendidikan mana yang terbaik dari sekian banyak perusahaan asuransi yang ada. Bisa kunjungi website masing-masing asuransi dan bila perlu tanyakan ke institusi pengawas asuransi untuk mengetahui kredibilitas perusahaan asuransi tersebut.

3. Apakah Anda sudah memiliki perlindungan kesehatan untuk seluruh keluarga?

Setelah aman di dana darurat dan dana pendidikan anak, maka selanjutnya coba tanyakan ke diri sendiri, apakah kalau sakit masih harus mengeluarkan dana kesehatan dari kantong pribadi atau tidak? kalau masih dari kantong pribadi, maka segeralah jawab solusi pertanyaan ketiga ini dengan memiliki produk keuangan yang tepat yaitu asuransi kesehatan untuk seluruh keluarga kita.

Beberapa perusahaan asuransi ada yang memiliki program paket perlindungan kesehatan yang bisa melindungi seluruh keluarga inti (suami,istri dan anak), Anda bisa mengambilnya untuk solusi pertanyaan ketiga ini. Dengan memiliki asuransi kesehatan, maka ketika terjadi sakit, maka Asuransi akan menanggung biaya rumah sakit Anda dan pastinya Anda akan hemat biaya rumah sakit dan biaya turunannya yang sangat banyak.

4. Apakah Anda sudah memiliki perlindungan penyakit kritis sebesar 2 kali dari pendapatan kotor pertahun?

Biaya penyakit kritis berbeda dengan biaya penyakit rawat inap biasa seperti demam, tipes dan sejenisnya. Harga Kemoterapi pada kanker tentu berpuluh kali lipat dibanding harga rawat inap akibat demam biasa. Nah, untuk itu, sekurang-kurangnya kita perlu memiliki perlindungan penyakit kritis sebesar 2 kali dari pendapatan kotor pertahun. 

Kalau gaji kotor kita setahun adalah 100 juta, maka kita harus menyiapkan dana minimal 200 juta untuk jaga-jaga perlindungan penyakit kritis. Dan solusi produk finansial yang bisa kita ambil adalah asuransi kesehatan plus perlindungan penyakit kritis. Hampir semua perusahaan asuransi membedakan antara perlindungan kesehatan biasa dengan perlindungan penyakit kritis. Biaya untuk asuransi penyakit kritis umumnya akan lebih mahal dibanding perlindungan kesehatan biasa, karena besarnya dana yang harus disiapkan oleh asuransi jika terjadi penyakit kritis itu.

Silakan temukan perusahaan asuransi yang tepat untuk produk ini dan silakan ikuti saran di poin 2 terkait mencari tahu perusahaan asuransi yang kredibel.

5. Apakah Anda sudah memiliki dana pensiun sebesar 10 kali dari pendapatan kotor pertahun?

Dana pensiun harus disiapkan cukup besar mengingat umumnya orang sudah tidak berpenghasilan lagi di usia pensiun. Menurut praktisi finansial, Dana yang perlu kita siapkan juga tidak main-main, yaitu minimal 10 kali dari pendapatan kotor pertahun. Jika pendapatan setahun adalah 100 juta, maka dana pensiun yang perlu disiapkan adalah 1 Milyar.

Angka ini sebenarnya tidaklah besar jika kita melihat inflasi yang mungkin terjadi 15-20 tahun yang akan datang. Solusi produk keuangan yang bisa diambil adalah Asuransi Pensiun atau Reksadana Saham dengan proyeksi menyimpannya jangka panjang. Kalau Mery (contoh diatas) memulainya di usia 35 tahun, maka 20 tahun adalah jangka waktu yang terbilang cukup untuk menyiapkan dana pensiunnya.

Sederhananya, Manfaatkan Produk Keuangan yang tepat adalah kata kuncinya. Dengan menjawab 5 pertanyaan ini dan melakukan rekomendasi yang tepat untuk memanfaatkan produk keuangan yang sesuai, maka tujuan finansial setiap kita akan bisa tercapai dengan baik. 

Jika dilakukan secara kolektif oleh setiap kita, maka akan tercipta Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia yang mana menjadi harapan setiap kita, dengan stabilitas yang terjadi maka ujungnya adalah Makroprudensial Aman Terjaga, dengan kata lain jika setiap kita bisa mengelola kehati-hatian dalam memanfaatkan produk keuangan yang tepat (sesuai poin 1-5 di atas), maka kita juga telah membantu Bank Indonesia dalam menjalankan sebagian kecil dari kebijakan makroprudensialnya.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun