Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Leadership Series (7): Kenali Tipe Anggota Tim yang "Buruk"

12 Agustus 2020   10:53 Diperbarui: 12 Agustus 2020   11:53 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Waspada terhadap pribadi "buruk" di lingkungan kerja (sumber:liputan6.com)

Seorang Pemimpin yang baik, setelah berhasil mengenali dirinya dengan baik, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan seorang pemimpin adalah mengenali anggota tim, secara khusus mereka yang menjadi pribadi yang "tidak biasa" di dalam sebuah organisasi.

Nanti, setelah kita tahu seperti apa tipe-tipe orang yang "tidak biasa" di tim kita ini, maka kita akan masuk ke tips selanjutnya yaitu bagaimana berkomunikasi dengan orang-orang yang sulit ini (mungkin di artikel selanjutnya).

Sebagai seorang pemimpin, bukan hanya mereka yang berkepribadian baik yang perlu diperhatikan, tetapi termasuk mereka yang dianggap "buruk" dalam bekerja samapun perlu dirangkul, karena bisa jadi mereka memiliki sudut pandang yang tidak biasa yang mungkin kita butuhkan di dalam sebuah oraganisasi yang kita pimpin.

Mari kita kenali beberapa tipe anggota tim yang "buruk" ini dengan harapan kita bisa membuat mereka lebih baik dan pada akhirnya bisa mencapai tujuan bersama yang diharapkan.

1. Negative Complainer

Tipe pertama ini pasti akan selalu ada di kehidupan kita. Selalu ada saja hal yang bisa dia jadikan komplain terhadap perusahaan maupun terhadap atasannya. Dia lebih sering menyampaikan komplainnya ini kepada karyawan lain dan bukan kepada atasannya secara langsung, dan bahayanya hal ini bisa merusak pikiran atau mood karyawan lainnya yang juga bisa mempengaruhi pola pikir karyawan lainnya.

Sifat ini bisa menular. Awalnya mungkin hanya ada 1 orang negative complainer, tetapi seiring berjalannya waktu, orang-orang yang merasa "senasib" dengan negative complainer ini bisa jadi semakin banyak dan pada akhirnya bisa membahayakan eksistensi perusahaan. Pribadi ini bisa diredam dengan cara selalu memberikan sudut pandang yang lain dari setiap komplain yang diberikannya. 

2. Pembuli ("The Bully")

Para pmbuli ini ada dari level terendah sampai level tertinggi sekalipun. Para pembuli ini umumnya mereka yang juga merupakan korban buli sebelumnya. Jadi, jangan kaget kalau korban akan bisa menjadi pelaku kelak. Untuk itu jangan mulai untuk membuli orang lain, karena sifat ini akan melahirkan pembuli-pembuli selanjutnya.

Di lingkungan organisasi, pembuli ini harus segera diputus mata rantainya. Sebaiknya jangan mendukung seorang pembuli ketika dia sedang menjalankan aktivitas buli nya terhadap orang lain. Jangan mendengarkan, apalagi tertawa terhadap tindakan pembuli ini, abaikan dia. Maka lama-lama dia akan merasa sendirian dan pada akhirnya sifat buli nya perlahan tapi pasti bisa menipis bahkan menghilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun