Mohon tunggu...
Taupik Nurmansyah Hsb
Taupik Nurmansyah Hsb Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mahasiswa dan Pendidikan: Cara agar Semangat Belajar

6 Desember 2022   13:30 Diperbarui: 6 Desember 2022   13:37 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau ngomongin tentang “semangat” belajar, sebenarnya dalam psikologi kita sedang ngomongin tentang konsep “motivasi”. Jadi di dalam tulisan ini kita akan ngebahas tentang gimana sih caranya biar bisa semangat atau termotivasi untuk belajar ?
 
Sebelumnya ada sebuah teori dari seorang filsuf  yang teorinya sudah cukup tua, Thomas Hobbes mengatakan bahwa motivasi tindakan kita dalam hidup itu cuma ada dua. Nah dua motivasi ini adalah motivasi yang mendasari semua tindakan kita, mulai dari tingkah laku yang sederhana seperti gerakan tangan doang, makan dan minum sampai perilaku yang kompleks seperti belajar atau bekerja.
 
Dua jenis motivasi ini adalah motivasi untuk “mengindari penderitaan” dan motivasi untuk “mendapatkan kebahagiaan”, dimana kita semua melakukan sesuatu hanya karena dua alasan tersebut berdasarkan teori tersebut. Setiap orang bisa menempatkan tingkah laku apapun di masing-masing jenis motivasi ini, bagi sebagian orang menganggap dalam kategori
“menghindari penderitaan” tetapi bagi sebagian orang lain dianggap sebagai “mendapatkan kebahagiaan”.
 
Salah satu contohnya adalah belajar. Sebagian orang menganggap bahwa belajar itu untuk
“mengindari penderitaan” dan ada juga orang yang belajar untuk “mendapatkan kebahagiaan”. Ada orang yang belajar karena keingintahuannya tentang dunia dan ada juga orang yang belajar karena fashion pada ilmu tersebut. Tetapi tidak sedikit juga yang belajar hanya karena terpaksa, karena disuruh orang tua atau karena membutuhkan pengakuan orang lain.
 
Tapi ada yang harus kita semua tahu, bahwa terdapat satu rumus motivasi yang berlaku untuk semua orang, yaitu tindakan yang dilakukan atas motivasi “mendapatkan kebahagiaan” itu selalu memberikan kepuasaan yang lebih dibandingkan tindakan yang dilakukan atas motivasi untuk
“menghindari penderitaan”.
 
Kalau kita malas belajar, mungkin “belajar” tanpa kita sadari sudah kita masukan dalam kategori untuk “menghindari penderitaan” bukan untuk “mendapatkan kebahagiaan” dan memandang bahwa belajar menjadi hal yang melelahkan, membosankan dan harus segera di selesaikan. Itulah kenapa kita tidak bahagia melakukannya, karena mungkin aja kita belajar untuk “menghindari penderitaan” bukan untuk “mendapatkan kebahagiaan”.
 
Karena alasan ini juga yang membedakan antara motivasi “menghindari penderitaan” dan motivasi “mendapatkan kebahagiaan”. Kalau kita belajar untuk “menghindari penderitaan” kita akan menganggap bahwa kita harus belajar, sedangkan kalau kita belajar untuk “mendapatkan kebahagiaan” kita akan menganggap bahwa belajar adalah kemauan.  
 
Dan perbedaan simple ini, antara mau dan harus itu akan sangat berpengaruh. Akan menjadi lebih luar biasa ketika kita belajar karena memang kita mau daripada karena harus, karena kita tidak akan terpaksa untuk belajar. Mungkin ini alasan yang bikin kita jadi tidak ikhlas dan kita pun akhirnya merasa lelah dan belajar menjadi tidak efektif. Sampai akhirnya kita pun bingung, kenapa kerja keras kita selama ini masih kalah sama orang lain. Hal ini bisa terjadi kita tidak bahagia saat belajar, sehingga belajar menjadi sebuah beban, dan kalau sudah begini selamat menikmati kelelahan dalam menjalaninya.  
 
Terdapat banyak cara untuk meningkatkan semangat belajar, kita bahas beberapa cara itu, beberapa cara untuk meningkatkan semangat belajar ialah sebagai berikut:

1.Start With Why

Pernah tidak sih, kita bertanya kepada diri kita sendiri, selama ini ngapain sih kita harus belajar?. 

Banyak banget orang yang bingung kalau ditanya atau bertanya kepada diri sendiri tentang hal ini, dan jika sudah begini jangan-jangan alasan kenapa kita selama ini tidak termotivasi atau tidak semangat untuk belajar, mungkin karena selama ini kita belajar tapi kita tidak tahu kenapa kita belajar, kita tidak tahu tujuan kita apa, kita tidak tahu belajar itu untuk apa dan jelas karena ini kita menjadi semangat untuk belajar. 

Ibarat kita melakukan sesuatu tetapi kita tidak tahu kenapa kita melakukan hal itu.  

Sehingga ini harus di selesaikan dengan segera, buat tujuan kita dari sekarang dan tulis spesifik mungkin. Coba bikin tujuan belajar yang benar-benar itu berasal dari keinginan diri kita pribadi. Misalkan, kita belajar karena ingin menjadi psikolog atau kita belajar karena ingin mempunyai skill yang keren agar nanti mudah untuk mencapai apa yang kita mau dan lain sebagainya.

Jangan lupa untuk membuat tujuan ini spesifik mungkin, apa output yang ingin kita capai ketika kita sudah belajar. Jadi belajar kita ini mempunyai arti dan ketika sudah ada artinya ini akan menjadi motivasi untuk semangat belajar.

Jadi bisa disimpulkan untuk langkah pertama yang harus kita lakukan agar kita semangat belajar adalah pikirin apa tujuannya, spesifik dan tulis.
 
2.Kalau “Stuck”, Gak Apa-apa Break Sebentar

Yang kedua, kalau memang udah merasa “stuck”, ya sudah gak apa-apa kita nonton youtube aja dulu, kalau ngantuk ya sudah tidur dulu aja sebentar, kasih waktu untuk diri kita refresh. Jangan sampai kalau kita sudah ngantuk, stuck atau apapun tetapi kita terus maksain untuk belajar dan ujung-ujungnya nanti jadi tidak efektif dan kita juga tidak semangat untuk ngelakuinnya. Tidak masalah untuk istirahat sebentar, 30 menit atau 1 jam, istirahat tidak akan membuat nilai kita hancur juga.

Nah, ini juga sebenarnya ada penjelasan ilmiahnya yaitu “Spaced Repetition”.

Misalkan kita sedang stuck, kita bisa jalan-jalan keluar rumah, jalan beberapa menit, ngelakuin hal yang lain dulu, nonton youtube dulu, makan dulu. Gunanya kita ngelakuin ini itu apa, supaya otak kita bisa refresh karena kalau bosen dan dipaksain bisa jadi kinerja otak yang harusnya 100% bisa jadi tidak maskimal dan kemungkinan kalau terus kita paksian kinerja otak hanya 50%.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun