Akhir-akhir ini sedang ramai diperbincangkan pergerakan lempeng tektonik dunia,  dilansir dari  beberapa media seperti antaranews.com (klik di sini), jpnn.com (klik di sini) dan inews.id (klik di sini).  Lalu apa sebenarnya yang terjadi ? Apakah tumbukan lempeng tektonik sesuai dengan Teori Tumbukan fisika ? Kali ini saya akan coba kaitkan masalah pergerakan lempeng tektonik dengan kaidah fisika.Â
Pada dasarnya, lempeng tektonik itu tidak diam ditempat, namun bergerak sesuai dengan arahnya masing-masing. Contohnya pergerakan lempeng Australia yang bergerak ke utara dengan kecepatan sekitar 7 cm/tahun dengan  menumbuk lempeng Eurasia yang bergerak ke selatan dengan kecepatan kurang lebih 5-6 cm/tahun.
Peristiwa tumbukan kedua lempeng besar itu terjadi di selatan pulau Jawa di batas lempeng tektonik. Teori fisika mengatakan Tumbukan adalah suatu kejadian atau peristiwa dimana dua buah benda saling bertemu dan bergerak.  Dimana peristiwa tumbukan berlaku Hukum Kekekalan Momentum yang kurang lebih  berbunyi " Momentum Sebelum dan Sesudah Tumbukan Akan Selalu Sama ".
Nah, Tumbukan itu sendiri dibagi menjadi Tumbukan Elastis dan Non elastis.  Pada jenis tumbukan elastis dibagi lagi menjadi tumbukan elastis sempurna dan elastis sebagian. Pada Tumbukan Elastis Sempurna kedua lempeng tektonik  akan memiliki arah dan kecepatan yang sama sebelum dan setelah peristiwa tumbukan.
Kemudian pada tumbukan elastis sebagian ,lempeng tektonik tidak memiliki arah dan kecepatan yang sama sebelum dan sesudah tumbukan. Sedangkan pada kategori yang kedua tumbukan non elastis , lempeng tektonik akan menyatu dan bergerak ke arah yang sama. Namun pada kenyataannya , peristiwa yang sebetulnya terjadi  tumbukan kedua  lempeng tektonik  saling bertemu dan  terus bergerak secara terus menerus sesuai dengan arah dan kecepatannya masing-masing diikuti dengan rusaknya bagian tertentu pada lempeng tektonik yang menyebabkan timbulnya peristiwa gempa bumi. Maka dapat dikatakan Tumbukan kedua lempeng tersebut tidak termasuk tumbukan elastis maupun non elastis.Â
Diringkas dari Buku "Seismologi Teknik dan Rekayasa Kegempaan"