Mohon tunggu...
Taufiq Sudjana
Taufiq Sudjana Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis adalah kegiatan lain di sela pekerjaan di sebuah sekolah swasta di Kota Bogor.

Bacalah dengan Nama Tuhanmu, dan ... menulislah dengan basmalah!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keindahan Jalan Lain ke Tanjung Ann

5 April 2016   04:48 Diperbarui: 5 April 2016   05:04 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau malah dengan tegas mengatakan, “Aku tidak memaksamu mengikuti jalanku. Aku hanya memberi tahu kepadamu, jalan sudah aku tunjukkan. Rute yang benar sudah nyata adanya. Memang banyak jalan, namun jalan-jalan itu mungkin membingungkanmu. Bahkan ada yang bisa menyesatkamu.” [ii]

Aku jadi berpikir tentang sebuah ungkapan “Banyak Jalan menuju Roma”. Benar, kawan. Kita pernah berdiskusi tentang hal ini. Mengapa ungkapan ini begitu terkenal? Siapa yang pertama kali mengungkapkannya? Baiklah kawan, sekedar mengingat diskusi kita dulu, aku tulis lagi disini.

Kota Roma telah berdiri sejak tahun 753 SM, menurut sejarahnya perlu waktu sekitar 500 tahun bagi kerajaan Romawi untuk meneguhkan kekuasaannya hingga melewati semenanjung Italia.

Ungkapan “Banyak Jalan menuju Roma” dalam bahasa Inggris ditulis “All Roads Lead to Rome”. Mengapa kalimat itu menggunakan kata “road”? Sementara ada beberapa kosakata lain yang bermakna sama, seperti “way”, “street”, atau lainnya yang searti.

Kucari di Webster's Dictionary, testimoni beberapa orang, dan tambahan dari kawan bulemu. Kesimpulannya, “road” itu jalanan yang bisa dilalui kendaraan, tapi biasanya di luar daerah perkotaan dan bisa berkelok-kelok.

Sementara 'street' itu jalan besar di dalam kota (bisa terdiri dari 1, 2, atau lebih jalur) dan biasanya di pinggir-pinggirnya ada pedestrian/trotoar/ tempat untuk para pejalan kaki.

Lucunya, saat aku tanyakan tentang istilah ini kepada bule yang kutemui di kotamu, tidak ada yang mengerti benar perbedaannya. Atau barangkali aku yang kebingungan menterjemahkan penjelasannya. Apalagi saat kutanya apakah di negara kalian mengenal istilah “jalan tikus”? Hahaha...

Kita di Indonesia mengenal kata “jalan” itu sebagai kata yang mewakili sebuah lintasan yang bisa dilalui untuk menuju suatu tempat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti jalan yang kita kenal di negara kita adalah “tempat untuk lalu lintas orang (kendaraan dan sebagainya, perlintasan (dari suatu tempat ke tempat lain), dan yang dilalui atau dipakai untuk keluar masuk.”

Kembali ke ungkapan “All Roads Lead to Rome”. Kosa kata berikutnya yang dipilih disana adalah “lead”. Saik! Pikirku. Kau carilah maknanya! Aku hanya menemukan keterangan bahwa ungkapan ini mulai dikenal sejak sekitar tahun 1100-an.

Kala itu kita masih kebingungan mencari alasan mengapa ungkapan itu begitu terkenal. Kita terlalu bodoh dan menjadi korban kelatahan saja. Lantas kita pun bergegas ke perpustakaan. Mencari peta dunia. Sementara terjawab dengan gambar yang tertera di atlas itu. Referensi yang terbatas waktu itu memaksa kita mengambil kesimpulan sementara. Baru setelah kau lulus kuliah, kau memperkenalkanku pada peta Peutinger. Ada 12 jalan yang ditunjukkan dalam peta itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun