Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Catatan di Halaman Depan

7 September 2023   08:12 Diperbarui: 7 September 2023   08:21 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi adalah wajahmu. Bias dahaga malam telah pergi. Cerita bintang yang hilang akan terbawa ke ujung senja. Saat malam mengintai kuncup waktu ada kerinduan bunga yang sepi di taman kota. 

Ini pagi adalah wajahmu. Peta pengharapan dari ujung pencarian baru. Orang bilang, hiduplah hari ini. Apakah semudah itu?

Rimbunan peristiwa membuat cabang di kepala. Menjamah setiap putusan dan menarik sugesti. 

Pada wajahmu sugesti itu memancar, menarik narikku, memberi riak yang sepi yang terus melebar dari halaman depan.

Baca juga: Antre di Depan ATM

Baca juga: Pertiwi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun