Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepotret Perjalanan

4 Mei 2023   08:41 Diperbarui: 4 Mei 2023   08:43 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu terhempas di aspal yang memgelupas. Ke kampung jauh rindu memuai. Melepas.pandang tanah impian. Jalan jalan kecil yang sudah jadi hutan dan bangunan besi. 

Tak ada lagi anak anak kecil yang mencari udang dan kepiting.

Mata yang rindu telah tidur. Memandang langit yang kabur. Aku telah menempuh banyak persimpangan. Menempuh bebukitan dan jalan perkampungan. Atau membelah kota yang sibuk dan mabuk.

Ada rimbunan mimpi dan harapan. Terbang bersama burung burung pagi. Senja akan tiba juga, yang mengajarkan selalu tentang berkemas.

 Siang yang panas atau tenteram akan jadi cerita sesama teman perjalananan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun