Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hikmah Puasa: Jangan Berlomba untuk Dunia

4 April 2023   17:31 Diperbarui: 4 April 2023   17:32 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri.by azmi aceh barat

Media massa kita masih riuh soal perkara pencucian uang yang beririsan dengan satu kementerian paling basah. 

Sebelumnya kita juga digegerkan oleh aksi pamer harta ala pejabat dan anak pejabat. Sebelumnya kita juga lelah dengan drama sambo. Jauh sebelum itu, sebelum covid, ada kasus KM 50 yang berakhir dengan senyap.

Ramadhan yang sudah berlalu sepuluh hari entah menyisakan apa. Juga kepada diri sendiri. Mungkin hanya seremoni rituil dan tiba tiba kita merayakan fitri dengan mengharapkan pengampunan.

Medium puasa dalam ramadhan menjadi suatu bentuk perlombaan hakiki. Suatu medan pengasahan fisik dan spirituil dan sosial.

Kadang kita terbalik menikmati dunia, dengan hanya mengingat kesenangan badani. Padahal banyak kesenangan immateril yang juga kita akses, namun fantasi kita hanya pada yang konkret. 

Para salik mengajarkan, sesuai sabda Baginda, bahwa kenikmatan dunia tak melebihi berat sebelah sayap nyamuk. Di sebelah sayap nyamuk itu kita berlomba, mengumpulkan harta, melipatgandakannya, menghitung dan memamerkannya.

Itulah perlombaan nisbi. Suatu kemenangan ilutif. Sedangkan hakikat perlombaan itu hanya bisa dicapai dengan ritus puasa yang penuh ihtisab: penuh sadar dan kehati hatian.

Dalam puasa mengandung kompleksitas ahwal, af'al dan aqwal. Tiga dimensi ibadah ini dirangkum dalam puasa dengan durasi yang panjang.

Maka wajar bahwa ganjaran puasa tak terbilang. Ia menjadi bagian antarhamba dan Tuhannya. Pahala terbesar dari puasa adalah pengampunan dan  balasan kesabaran plus jaminan memandang wajah Rabbnya di Hari Esok.

Mereka akan ditempatkan dalam kelompok abrar dan muqarrabun. Mendapatkan minuman khas yang bersegelkan kesturi. Suatu minuman yang TAK dapat dinikmati oleh setiap penduduk surga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun