Para behavioris menyebut bahwa kita adalah anak anak dari kebiasaan. Kebiasaan membentuk kita. Kebiasaan membentuk sifat hingga menjadi karakter.
Dalam pandangan ini semua bisa direkayasa. Ada stimulus dan respon. Kita bisa merekayasa prilaku kita dan prilaku orang lain.
Apa dasar dari kebiasaan? Dari apa kebiasaan dibentuk? Bahkan kebiasaan itu pun merupakan rangkaian kesadaran tertentu untuk maksud tertentu.
Kebiasaan sadar atau tidak sadar mengandung pengaruh dan makna yang berbeda. Elemen tubuh dan magnetik sarafnya akan menyimpan pengalaman tertentu dan merefleksikannya kembali.
Orang orang yang  fokus akan selalu menjaga kesadarannya agar optimal. Dan ia tetap mengukur skala kebiasaannya pula.Â
Kesadaran itu tidak hanya diarahkan pada tujuan. Tapi pada kemungkinan prilaku tertentu yang berdampak dan memperluas area pengembangan diri dan harapan hidup.
Jadi dalam memilih dan melatih kebiasaan juga dibutuhkan basis nilai dan pengalaman.Â
Dari situ akan membentuk pengetahuan, kesadaran baru lalu mengarakannya pada komitmen untuk saru kebiasaan dalam memahami dan menyelesaikan persoalan hidupnya.
Dari pandangan (agama)hidupnya, seseorang menyadari fungsi dirinya dan membangun kebiasaan secara sadar untuk mencapai  maksud hidupnya pula.