Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenangan dan Jam Siang

23 Desember 2022   18:34 Diperbarui: 23 Desember 2022   18:37 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jam Siang
===

jalan protokol yang melayang. sibuk dan dada yang berguncang. langkah langkah kecil yang patah, cita cita telah terpotong masa lalu.

aku melewati sebuah jembatan besi, menatap ke laut dan bagian pegunungan yang jauh. perahu perahu nelayan tertambat. gerbang kota selalu terbuka. aku melihat antrean makan siang di sebuah resepsi. sorenya orang orang mengantre bensin dan solar.

selepas senja, orang orang masih mencakar harapan. ooh.. siang yang terasa garang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun