Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Misteri Kehendak

18 November 2022   20:36 Diperbarui: 18 November 2022   20:38 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia memberi kita kehendak bebas dan mencacahnya dalam pilihan pilihan. Ajaran dan kitab kitab jadi pedoman. Itulah KehendakNya. 

Kita menyangka otot yang menggerakkan tubuh kita. Padahal itu adalah tersebab kehendak. Kehendak sadar, ataupun tidak. 

Tidak semua kedendak dapat kita latih dan kuasai. Ada titik lemah diri dan memaksa untuk pasrah. Mencerna cahayaNya. Kehendak itu pancaran dari ruh.

Saat tidur misalnya, tak ada kekuatan kedendak kita untuk mengontrol sistem tubuh, kecuali KehendakNya yang telah ia tetapkan. Tiada yang menjamin kehendak kita untuk bangun kembali esok pagi dan mencapai segala mimpi, kecuali yang berlaku hanya KehendakNya dalam pilihan bebas yang Dia tetapkan. 

Agar, dengan pilihan pilihan itu, kita tidak bisa lagi berhujjah dan membantahNya di alam pengadilan. 

Baca juga: Misteri Kenangan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun