Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kasmaran

18 November 2022   17:24 Diperbarui: 18 November 2022   19:31 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi ini cintaku, ombak berderai memecah di ujung kaki. di atas lautan wajahmu terhampar. Pada batas ufuk aku terjebak. 

cintaku gemuruh ombak dari sunyi yang dalam. gemuruh yang melebar ke galaksi diri. dari peristiwa peristiwa yang ganjil. menggambar kemarau di akhir musim. 

Baca juga: Gerbang Cahaya

hingga tersalin puisi ini untukmu: yaitu,  Sejak ombak memecah di ujung kaki dan kita menatap horizon sebelum senja. 

Baca juga: Bunga Abadi

Baca juga: Pagi dan Hujan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun