Puisi ini cintaku, ombak berderai memecah di ujung kaki. di atas lautan wajahmu terhampar. Pada batas ufuk aku terjebak.Â
cintaku gemuruh ombak dari sunyi yang dalam. gemuruh yang melebar ke galaksi diri. dari peristiwa peristiwa yang ganjil. menggambar kemarau di akhir musim.Â
Baca juga: Gerbang Cahaya
hingga tersalin puisi ini untukmu: yaitu, Â Sejak ombak memecah di ujung kaki dan kita menatap horizon sebelum senja.Â
Baca juga: Bunga Abadi
Baca juga: Pagi dan Hujan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!