Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Debu-debu Zaman

16 November 2022   10:30 Diperbarui: 16 November 2022   10:33 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siapakah sang diri yang sunyi. Merekam sepi. Debu debu zaman yang tajam. Diantara bising waktu dan hujan yang asam. Meretas pada noktah noktah cahaya, ke ujung jalan. Tepian pengantar sangsi. Gerbang waktu mengatur skala rupa rindu. Dan tanya yang beku saat pandang mata mendadak tajam. 

Baca juga: Aku Setitik Debu

Baca juga: Waktu dan Debu

Baca juga: Puisi dan Debu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun