Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kembali ke Resep Nenek

22 Oktober 2022   17:24 Diperbarui: 22 Oktober 2022   17:48 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Farmasi modern masih menyisakan kesimpang siuran. Kita tahu, racikan kimiawi yang tak sesuai takaran dan peruntukan akan mengundang gangguan. Terlebih lagi bila motifnya hanya sekadar cuan.

Tentu, bukan teknik farmasi yang salah, namun,  ideologi di baliknya. Ya,  demi keuntungan dan mengakali biaya produksi agar serendah mungkin. 

Orang orang yang berjibaku di dalam sistem farmasi itu dan budaya industri seakan berlomba dalam racikan terbaik, Atau menyamarkan "kemungkinan" racun yang mematikan. Sehingga kita memang betul betul tergantung dengan obat.

Sedari kecil, mungkin tubuh kita terlalu akrab dengan obat pabrik, hingga pada usia tubuh yang rapuh, sistem tubuh tak mampu lagi beradaptasi dan membangun sistem imun sendiri. Selain kareba faktor gaya hidup, kelelahan kerja dan sebab lain. 

Namun ketergantungan" obat untuk pemyembuhan yang masih mungkin secara alami hendaknya digalakkan kembali. Banyak industri modern yang telah meracik terapi herbal,  atau semacamnya. 

Namun, tentu gurita sistem farmasi akan sulit dilawan, karena beratnya kepentingan materialisme di dalamnya.

Untuk sementara, dalam kasus yang marak pekan ini,  orang orang akan kembali ke resep nenek. Kecuali untuk pengobatan yang sangat urgen. 

Dan seberapa sabar dan setianya orang modern dengan resep nenek? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun