Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Puisi Kamar, Puisi Personal

14 Oktober 2022   08:10 Diperbarui: 14 Oktober 2022   08:23 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Dalam istilah Bpk Herman J. W, puisi kamar berseberangan dengan puisi auditory. Demikian ia sebut dalam bentuk bentuk puisi di Buku Apresiasi Puisinya. 

Puisi auditory terwakilkan oleh puisi puisi Rendra, yang menggelegar, membawa temasosial-kontekstual, sarat kritik dan menggunalan  idiom mimbar.

Sebagain dari Puisi Chairil Anwar juga bersifat auditory, seperti "Aku", yang ekspresif dan lantang, yang tak cocok" bila hanya dibaca sendiri. 

Adapun puisi kamar, ia relatif sangat personal, sarat perenungan,  hanya menampilkan satir dan sindiran tentang realitas keseharian.

Puisi kamar akan sangat berbeda nuansanya bila dibacakan di podium, tidak bisa menggelegar dan menggedor seperti puisi auditory. 

Dalam puisi kamar, nuansa keheningan, khusuk dan gairah mesti masuk ke dalam relung hati/benak audiens. Dengannya si audiens akan menangkap satu persepsi dan pengertian. Atau suatu makna yang bisa ia hayati. 

Contohnya: "Bahasa Rindu"/Taufiq Sentana. ===

Di sini, sepi dan beku. Tanpa wajahmu. Bunga bunga batu memekarkan hasrat rindu. Hanya dengan wajahmu dalam satu pertemuan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun