Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Munajat

30 September 2022   08:18 Diperbarui: 30 September 2022   08:25 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sehampar sajadah dalam gairah thumakninah. Jiwa terselubung noktah naktah. 

Harapan harapan menjalar,  doa doa menyisir belukar. Langkahku terhempas, degup dada telah lepas. 

Hanya tangan terbuka dan wajah tengadah, semua sandaran akan rubuh kecuali yang datang padaMu dengan seluruh. 

Seperti yang Diucapkan Adam Alaihissalam:

"kami telah menzalimi diri kami sendiri, bila tanpa ampunan dan rahmatMu tentu kami akan rugi selama lama".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun