Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Nelayan Tua

26 September 2022   17:58 Diperbarui: 26 September 2022   18:14 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kisah Nelayan Tua
===

nelayan tua terbakar masa
waktu telah mencibirnya
perlahan ia menatap
ke ujung buritan
pagi bening telah jadi bayang.
ingatannya berkelebat
menyusup dan menusuk nusuk matanya
taman bunga,
anak pantai,
muara dan pintu rumahnya.
ia telah mendengar sahutan gelombang
aroma laut telah membiusnya.
matanya yang penuh ombak
menatap dalam ke layar kapal.
angin laut begitu kasar untuknya
tapi ia telah menerima segalanya
"laut adalah pemberian Tuhan yang terbaik untukku", ucapnya kepadaku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun