Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hijab

7 Agustus 2022   09:16 Diperbarui: 7 Agustus 2022   09:22 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalan ritus Islam,hijab bagi pemeluknya bukanlah pilihan. 

Sama halnya bekerja di perusahaan yang menentukan pakaian seragam, tentu itu bukan pilhan.

Namun pilihannya adalah, ia melanggar aturan agamanya, tanpa berdalih dengan demokrasi. 

Tentu beda halnya dengan hijab untuk pemuluk agama lain, ini soal keyakinan, dan demokrasi telah menjadi keyakinan yang banyak disepakati. 

Beberapa siswi  Tionghoa di sekolah SMA di Aceh Barat bebas tidak berhijab, walau etika idealnya hendaklah ditutup sekadar dengan selendang, 

pun mereka telah menggunakan rok panjang di Aceh (apakah mereka etis menggunakan rok pendek di SMA dgn alasan demokrasi dan HAM?).

Pun halnya,  wisatawan non muslim yang masuk ke lingkungan Masjid Baiturahman, mereka dianjurkan menutup kepala sekadarnya dengan selendang sebagai wujud apresiasi:

apakah itu intoleransi? Untuk kepentingan siapa kata toleran dan intoleran itu? 

Sejarah Islam telah penuh dengan toleransi,  sejak awal mula muncul hingga  masuk ke Eropa lewat jalur Andalus. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun