Bincang Buku (3): Menulis, Gengsi dan Benefit
====
Kemarin Pak Tjip, mastreo kita menyampaikan era dunia penulis, gengsi serta benfitnya. apakah penulis buku masih mempunyai tempat yang layak?
Jawaban umumnya mungkin ya, masih layak, Â apalagi sekarang adalah era informatika.Â
Kita tak akan lepas dari buku. walau buku buku digital maju pesat dan murah, buku konvensional juga masih memiliki tempat dengan bebrapa catatan. seperti ekselusifitas, kecenderungan lokal dan keperluan akademis.
Selanjutnya, penulis mesti menyadari era digital yang pasti menggerus, transformasi format dan konten buku serta ulasannya juga tentu berubah, juga media dan moda penerbitannya.
Beberapa penerbit banyak yang mengeluh tentang rendahnya daya beli, namun banyak pertimbangannya, mungkin karena segmen pasar, konten dan pengolaan pasar digital yang belum maksimal.
Menurut hemat saya, Â bebepapa buku yang bernuansa lokal sangat mungkin disokong oleh penerbit besar, Â dengan tagline budaya lokal, yang juga berpotensi ke buku digital.
Walau segmen digitalisasi pasar buku melebar, mungkin tak memengaruhi secara signifikan tentang kejayaan penulis, gengsi dan benefitnya.
Setuap tulisan tetap menjadi aset dan kekayaan intelektual selama dapat dikelola dengan baik penuh sinergi antarbanyak pihak, terutama sekolah dan pemerintah.