Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bincang Buku (3): Menulis, Gengsi, dan Benefit

17 Juli 2022   09:34 Diperbarui: 17 Juli 2022   09:38 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Bincang Buku (3): Menulis, Gengsi dan Benefit

====

Kemarin Pak Tjip, mastreo kita menyampaikan era dunia penulis, gengsi serta benfitnya. apakah penulis buku masih mempunyai tempat yang layak?

Jawaban umumnya mungkin ya, masih layak,  apalagi sekarang adalah era informatika. 

Kita tak akan lepas dari buku. walau buku buku digital maju pesat dan murah, buku konvensional juga masih memiliki tempat dengan bebrapa catatan. seperti ekselusifitas, kecenderungan lokal dan keperluan akademis.

Selanjutnya, penulis mesti menyadari era digital yang pasti menggerus, transformasi format dan konten buku serta ulasannya juga tentu berubah, juga media dan moda penerbitannya.

Beberapa penerbit banyak yang mengeluh tentang rendahnya daya beli, namun banyak pertimbangannya, mungkin karena segmen pasar, konten dan pengolaan pasar digital yang belum maksimal.

Menurut hemat saya,  bebepapa buku yang bernuansa lokal sangat mungkin disokong oleh penerbit besar,  dengan tagline budaya lokal, yang juga berpotensi ke buku digital.

Walau segmen digitalisasi pasar buku melebar, mungkin tak memengaruhi secara signifikan tentang kejayaan penulis, gengsi dan benefitnya.

Setuap tulisan tetap menjadi aset dan kekayaan intelektual selama dapat dikelola dengan baik penuh sinergi antarbanyak pihak, terutama sekolah dan pemerintah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun