Inspirasi: Kisah Kecil Penulis Kecil

kisah kecil si penulis kecil

===
Saat itu selalu tergambar satu buku sendiri tertampang di etalase toko bertuliskan nama diri.

Mungkin buku itu berbentuk refleksi, catatan ringan atau puisi puisi kehidupan. atau serangkaian opini sosial dan pendidikan.

Sejak itu, di awal SMP tahun 90an, aku mulai terbiasa menulis buku harian,  dari yang simpel hingga ke bentuk yang lebih struktural-esais.

Tentu sejalan dengan terus membaca buku, yang dibeli sendiri atau di perpus madrasah(pesantren) dan perpustakaan kota Medan.

Secara personal,  buku yang paling populer adalah karya Emha Ainun Nadjib,  dan beberapa tokoh yang lain sezaman itu, baik sebagai esais, atau penyair serta beberapa karya popular di majalah era itu.

Beberapa karya sempat diusulkan ke media media, seperti Horizon, ke koran lokal. hingga di tahun 2007 tertaut di Serambi Indonesia, Harian Aceh, saat itu sudah berkembang email,  dan itu memudahkan.

Dalam rentang 2000 ke 2018, baru ada tiga antologi puisi secara indie dan dua antologi bersama tentang kiprah pendidikan Islam sesama alumni pesantren Darul Arafah.

Sejak 2018, ketika bergabung di portalsatu Aceh hingga 2021, sangat menyokong produktivitas, dengan 10 kumpulan bebas dalam sastra dan sosial budaya yang belum dirapikan filenya.

Adapun saat bergabung dari Juli 2021 di kompasiana dengan 1400 artikel hingga kini, setidaknya untuk rekam-buku sebanyak 4 antologi (yang pernah saya ulas sendiri) di kompasiana.

Setidaknya, di era digital sekarang,  siapapun dapat mengetik satu tema dan taufiksentana, di mesin pencari, maka ia akan mendapatkan tulisan yang dimaksud.

 walau tulisan itu belum terpajang di toko toko. dan itu sudah sebagai kegembiraan bagi seorang penulis kecil. Alhmdulillah.