Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepotret Senja

22 Juni 2022   18:46 Diperbarui: 22 Juni 2022   19:00 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menangkap senja. Selalu begitu. Pada waktu yang sedia. Dada seperti bergelegak. Memanas dalam pengharapan. Sebuah sujud di perbatasan waktu. 

Senja, jeda yang singkat untuk memadati ruang diri. Menangkap warna cahaya baru. Membaca tepian perjalanan yang terus menyempit.

Aku mendengar daun jendela terhempas oleh angin sore. Senja terus merayap ke halaman depan rumah. Menggedor gedor pintu depan. Menarik narik pikiran yang bersandar di dindang belakang. 

Seperti tadi. Mataku menangkap senja. Kadang jadi sendu. Kadang galau dan rindu. Kadang sunyi dan bisu. Kadang ia bagai hiasan waktu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun