Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Reflektif: Pengemis

18 Juni 2022   13:00 Diperbarui: 18 Juni 2022   13:06 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pengemis

===
aku melihatnya saban waktu. pedih dan dekil. tengadah memelas. meminta ke sana sini. ke pintu pintu. di tepian jalan.

mata mata benci. mata mata ramah. mata mata tanya. mata hati meraba gejala. kenapa. bagaimana. siapa. apakah.

aku melihatnya saban waktu. tengadah pasrah. terpaksa atau suka. hina dan mulia jadi pilihan.

mungkin pengemis itu aku. memelas. menguras pinta. mencari kecukupan dan  kepuasan.

pelan pelan membaca diri. seberapa rendah. seberapa butuh pada Yang Maha, yang Aziz,  Perkasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun