Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Humor

Abu Nawas Jadi Menteri

16 Juni 2022   07:34 Diperbarui: 16 Juni 2022   08:04 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abu Nawas Jadi Menteri :

Banyak yang mengusulkan Abu Nawas jadi menteri. hanya sebagian kecil warga istana yang tak setuju.

Ketika utusan raja sampai di rumah,  Abu Nawas sedang di daerah lain. Katanya ini untuk undangan tes. padahal menteri lainnya tidak dites. raja langsung menunjuk saja.

Mereka menunggu Abu Nawas sampai sore. Abu Nawas tiba di rumah malam.  Hanya dipesankan agar datang esok pagi ke istana.

Hanya orang orang dekat raja saja yabg menyaksikan tes tersebut. Sebenarnya sedari awal Abu Nawas sedang dites: Datangnya tepat waktu. cara dia masuk. pakaiannya. cara dia makan. dan cara dia saat membicarakan solusi permasalahan negeri.

Hanya dua tes lagi yang belum dilewati. Yaitu tes mendengarkan yang bertepuk sebelah tangan dan memahami suara hewan.

Abu Nawas sempat menolak untuk tes ini. namun bukan Abu Nawas namanya bila tak dapat menyelesaikan urusannya.

Kata raja: Tes tentang bertepuk sebelah tangan itu, tentang integritas. Tentang memahami yang esensial.  sedangkan tes mendengar  dan memahami suara hewan adalah tes kekuatan personal dan potensi.

Rupanya Abu Nawas bisa mendengar tepukan sebelah tangan. Abu Nawas juga tahu apa yang diucapkan ayam saat berkokok.  Saat berkokok tadi,  kata Abu Nawas,  Ia menyampaikan pesannya agar saya jangan jadi menteri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun