Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pencuri Sepatu

7 Juni 2022   15:23 Diperbarui: 7 Juni 2022   15:38 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kerumunan itu riuh dengan serapah, suara gedebuk, puk. pak. duk. Beberapa ada yang melerai, tapi sia sia. 

Kerumunan itu tak menemukan sepatu. Yang katanya dicuri tadi. Yang tampak hanya wajah lebam, biru dan bengkak. Sebagian iganya hampir patah. 

Orang muda itu, yang kurus dan dekil, tak bisa lagi berdiri. Orang orang di sekitarnya mulai kasak-kusuk. Apa benar ianya pencuri sepatu di toko di sebelah? 

Orang orang berlalu. Seorang memberinya minuman botol, sambil melihat kondisinya. Mungkin dia gila, celoteh orang itu kemudian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun