Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Buah Tangan

15 Mei 2022   06:32 Diperbarui: 15 Mei 2022   06:48 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buah Tangan

====

Dia menyimpan sepi yang tajam. Buah tangan dari perjalanannya yang singkat.

 Dia telah menulis secangkir kopi dari sepinya itu. Kopi dari bukit bukit peradaban desa yang terpencil. 

Tiba di depan pintu.pintu yang belum terbuka. Sepi menggigit. Udara yang asam.  Malam merenggut rembulan.

Dia menyimpan buah tangannya di baris baris hujan. Itu terjadi kemudian. 

Dia kembali mengingat kaki bukit tempat bermainnya  saat kecil dulu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun