Mau bilang apa. Kita suka suka. Memilih kata pada himpitan makna. Kadang itu menyakitkan. Kadang peristiwa membajak semua kata. Tersaji dalam gambar dan berita berita kasar. Hardnews. Begitu?Â
Mau kata apa. Ini puisi suka suka. Satu diksi dari lompatan neuron yang membentuk listrik. Menyengat iga seorang pengembara. Dia terlena, Â di bawah bukit, Â tanpa kekasih. Tanpa ingatan. Hanya suka suka.Â
Puisinya menjadi telaga. Mata mata air yang membawa bening air mata. Pada suka suka. Pada segala upaya menangkap makna dan melihat makna.Â
Kubiarkan pintu terbuka. Kupersilahkan engkau masuk. Membuat puisi sesukamu. Puisi suka suka khasmu.Â
Salam puitika!