Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Suka-suka

25 Maret 2022   21:34 Diperbarui: 25 Maret 2022   21:38 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mau bilang apa. Kita suka suka. Memilih kata pada himpitan makna. Kadang itu menyakitkan. Kadang peristiwa membajak semua kata. Tersaji dalam gambar dan berita berita kasar. Hardnews. Begitu? 

Mau kata apa. Ini puisi suka suka. Satu diksi dari lompatan neuron yang membentuk listrik. Menyengat iga seorang pengembara. Dia terlena,  di bawah bukit,  tanpa kekasih. Tanpa ingatan. Hanya suka suka. 

Puisinya menjadi telaga. Mata mata air yang membawa bening air mata. Pada suka suka. Pada segala upaya menangkap makna dan melihat makna. 

Kubiarkan pintu terbuka. Kupersilahkan engkau masuk. Membuat puisi sesukamu. Puisi suka suka khasmu. 

Salam puitika!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun