Teknik Puisi : Gairah dan Idealitas
*****
Terlepas dari pikiran orang, Â bahwa (mingkin ) puisi bukan wilayah kerja pikir yang keras, puisi telah berada pada posisinya yang khas dan istimewa.
Hakikatnya, Â puisi adalah kerja imaji yang kompleks, Â penuh integritas dan komitmen. ada kehidupan dan penghayatan di dalamnya. ada konstruksi sosial, Â kontur pikiran dan perbaikan yang perlu diperjuangkan.
Bisa jadi, Â pada idealnya, Â gairah pada puisi adalah gairah terhadap prinsip nilai, Â atau setidaknya alternatif nilai dan perspektif yang membuka diskusi. Pun, Â tak ada salahnya bila puisi menjadi metoda didaktik yang deduktif.
Dalam maksud ini, Â puisi dan gairahnya diharapkan mewakili gairah zaman. merekam peristiwa peristiwa dan orang orangnya: sembari membawa kesatuan kesadaran untuk berada pada titik kebenaran dan keindahan yang sejalan dengan gelombang hati. walau tidak mesti presisi secara mutlak, Â karena puisi bukan wahyu.
Puisi hanya media, Â wadah dari pengalaman si penulisnya dalam mereprestasikan makna dan persitiwa di sekitarnya. bahkan untuk peristiwa peristiwa yang datang kemudian.
**
Demikianlah, Â puisi berada di ruang idealisme gairahnya sendiri, Â dan jarang orang menjenguk ke dalamnya: kecuali bila gairah itu telah menular dan meracuni".
Baca juga :https://www.kompasiana.com/taufiqsentana9808/610b751b06310e2e4769fef2/eksperimen-pada-kata