Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jeda

28 Januari 2022   17:17 Diperbarui: 28 Januari 2022   17:18 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jeda
***

Pada setiap interval perjalanan
ada jeda yang mungkin terabaikan
tidak menjadi pokok pembicaraan
pada setiap rentang peristiwa keseharian,  ada jeda demi jeda
yang selalu lupa kita cerna.

Dua tarikan nafas kita
adalah jeda,
begitupun pagi dan sore
atau malam yang merangkak, saat
penat dan gelisah terurai

Musibah  dan bahagia semata jeda.
sedih dan gembira hanya jeda.
bayangan diri menatapnya lama
atau sekadar saja,
tergandung wadah pengertian kita.

dunia seisinya dan perebutan kita di dalamnya hanya jeda,  
sekejap saja,  
tak lebih lebar dari sebelah sayap nyamuk.

selepas itu tetap disambut jeda!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun