Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kerudung Jiwa

27 Januari 2022   22:07 Diperbarui: 27 Januari 2022   22:20 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kerudung Jiwa

*****

Di balik kerudungnya jiwa menjelajah
pengalaman tubuh dalam sang diri (persona), terbelah di antara labil
dan tumakninah.
sampai akhirnya segala amarah
akan betul betul menjadi kerudung jiwa yang tebal.

Amarah ianya gejolak dari jiwa meronta
dan cenderung merusak,  mengunci dendam,  memadamkan rahmah.

Kerudung jiwa hanya bisa disingkap dengan mata yang fokus,  yang menatap pada tujuannya,  pada kehendak jiwa yang tinggi.

Sebab, mata hanyalah jendela bagi jiwa, seperti kacamata,  jiwalah yang mengalami "penginderaan", dan jebakan tubuh (materialisme) akan menjadikan jiwa tertekan untuk mencapai ketinggiannya (menuju/kembali ke Asalnya)

Pikiran dan kesadaran akan berkejaran dalam ketaatan atau kehinaan.

Ketaatan akan menjadi kerudung cahaya bagi jiwa. sedang kehinaan/kelalaian akan menutup pancaran cahaya hingga jiwa merana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun