Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jilan Menimbang Layangannya

26 Januari 2022   19:43 Diperbarui: 26 Januari 2022   19:44 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jilan Menimbang Layangannya

***

Sore menguning, Jilan telah mempelajari bayang bayang.  iapun akan menimbang layangannya,  dengan degup debar dada.

angin angin telah bergetar
dalam cerita gejala awan,
udara yang pahit dan asam
hujan seakan bulir bulir yang tajam.

Jilan ingin sekali merobek layangannya
tapi kenangan telah menjadi rusuk dan ruas. Hatinya seperti dikuras.

Oh,..

mungkin dia bisa merobek layangan itu, tapi kenangan akan mencuri mimpinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun