Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Metafor Daun (The Secret)

18 Januari 2022   21:11 Diperbarui: 18 Januari 2022   21:13 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

daun waktu berjatuhan pelan pelan
menyusul segala rintihan rintihan kecil
yang panjang dan tajam.

hidangan di meja makan telah ditinggalkan sejak pagi tadi.

daun waktu menimpa kepala, menidurkan isinya kapan saja.

malam menjadi dinding dinding  dingin, gemetar dan angkuh,  jarum jarum luruh
menjadi pecahan pecahan pedih, perih mengiris ngiris.

Jam kehilangan jarum
daun daun waktu berayun ayun

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun